Inilah hujan terbesar yang disambut oleh ibu kota sejak musim semi. Ibu kota yang megah itu diliputi badai dahsyat, dan bahkan istana yang dijaga oleh kaisar pun bukan pengecualian.
Di Studi Kekaisaran, Kaisar Jing Xuan sedang meninjau memoranda.
Butiran hujan sebesar kacang kedelai menghantam pintu dan jendela, tetapi Kaisar Jing Xuan tampaknya tidak menyadarinya.
Hanya saat Eunuk Fu mengingatkannya dengan lembut, "Paduka, sudah larut. Istirahatlah sejenak."
Kaisar Jing Xuan menggosok alisnya yang pegal. "Jam berapa sekarang?"
Eunuk Fu berkata, "Tengah malam."
Kaisar Jing Xuan berkata, "Siapa yang tadi datang?"
Eunuk Fu tersenyum dan berkata, "Yumei dari Istana Qixiang."
Kaisar Jing Xuan mengerutkan kening. "Apakah Selir Xian lagi-lagi mendapat masalah?"
Eunuk Fu tersenyum. "Guntur yang keras membuat Selir Xian terkejut."
Kaisar Jing Xuan berpikir sejenak dan berkata, "Nanti saya akan menjenguk Selir Xian."
Support your favorite authors and translators in webnovel.com