"Mohon maaf, Kakak. Kita masih belum buka, jam 10 pagi nanti baru kita bisa memberikan tiket untuk masuk wahana tersebut."
"Ayolah, Mbak. Please… Ini demi wanita yang saat ini bersama saya." Jodi menyatukan kedua telapak tangannya pada wanita itu dan menatapnya dengan sendu.
Wanita penjaga loket itu menatapku sejenak. "Mohon maaf, Kakak. Kami tidak bisa melanggar aturan."
"Mbak, ayolah aku mohon. Jika berkenan aku akan di terima oleh nya sebagai pacar."
Wanita itu tampak terkejut dan berpikir akan ucapan Jodi. Rasanya ingin sekali tertawa melihat raut wajahnya yang memelas pada wanita berseragam itu. Jodi kian merapatkan kedua telapak tangannya mengatup di depan wanita itu. Untuk melancarkan cara yang Jodi lakukan aku berpura-pura memasang wajah masam.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com