"Aaakh…" aku pun melenguh panjang serta menutupi mulutku agar tidak terdengar meskipun Jodi telah mengatakan tidak akan ada yang mendengarnya.
Jodi pun terengah-engah seraya masih memejamkan kedua matanya bersandar pada badan kursi mobil yang sengaja dia rendahkan. Dia masih menikmati sisa pelepasan dari penyatuan yang menggairahkannya pagi ini. "Sayang, apakah kau mau memakai suntik hormon? Aku tidak ingin kau hamil sebelum kita resmi menikah."
Aku terkejut mendengar ucapan Jodi, menikah? Jadi, dia berharap dan berencana aku menjadi istrinya kelak?
"Sayang, memakai alat ini sedikit membuatku kurang nyaman. AKu benar-benar ingin menyentuhmu lebih dari ini." Jodi kemudian membuka sarung pengaman yang masih menancap di pusakanya itu. Selama ini Jodi selalu rutin mengenakan alat tersebut, tapi baru kali ini dia mengeluh dengan hal itu.
"Apa bedanya?" tanyaku pada Jodi, seraya mengancingkan mengenakan kembali celana dalamku.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com