"Aku…"
Alvin tercengang sekaligus menanti dengan tidak sabar akan ucapanku yang terhenti.
"Maaafkan aku," ucapanku kemudian lantas duduk di kursi yang bersebelahan dengannya memangku bucket bunga pemberian Alvin itu.
Alvin tampak membuang napas. "Maaf untuk apa?" ujarnya lirih.
"Dan… Terima kasih untuk hadiah valentine ini."
"Ah, ini lah yang aku tunggu." Alvin tampak puas.
"Cih, dasar." aku mendesis pelan dan menatap tajam ke arahnya.
"Rose, kau…" ucapan ibu terhenti yang baru saja keluar dari ruangan begitu melihat kedatangan Alvin.
"Eh siapa ini?" tanya ibu dengan wajah sumringah.
Lalu kemudian Alvin beranjak bangun dan mengulurkan tangannya untuk menyalami ibu dengan santun. Ibu terlihat senang, aku menatapnya dengan penuh heran. Ibu tidak seperti biasanya, dia terlihat begitu bahagia dan sumringah hanya dengan menatap wajah Alvin saja.
"Kapan kau tiba di Indonesia, Nak?"
"Siang tadi, Tante." Alvin menjawab santun dan tak banyak bicara seperti biasanya.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com