Dua hati

Aku membuka kotak perhiasan di dalam laci meja kerjaku. Aku kembali terkejut saat melihat adanya gelang rantai yang begitu manis dan indah. Aku sangat menyukainya, tak lama kemudian sebuah pesan masuk di kotak pesan ponselku.

"Aku harap kau menyukainya." Aku membaca pesan masuk dengan berbicara di dalam hati.

"Alex…" gumamku.

Selalu saja, dia memberikan hal indah yang membuatku semakin tidak bisa untuk jauh darinya. Aku membalas pesan darinya, dengan mengatakan bahwa aku sangat menyukainya. Dia memang tidak pernah salah dengan pilihan yang ia berikan untukku.

Untuk beberapa menit kedepan, aku dan Alex saling berkirim pesan. Pesan manis dan terkadang membuatku hampir melayang. Setelah pertemuan kemarin, dan ketika dia mengatakan menginginkannya lagi, aku tersipu. Aku merasa benar-benar bisa memuaskannya di banding dengan istrinya, MAya.