"Maksud Mama bagaimana?" Tanya Jeha lagi.
"Kenapa kamu harus kembali? Mereka sudah bahagia."
Oh, Jeha tahu. Jadi mama sekarang secara terang terangan membenci kehadiran Jeha.
Setelah beberapa hari yang lalu mendiamkan Jeha, hari ini mama beraksi.
Jeha yang melihat itu tersenyum kecil. Ia sudah menyiapkan dirinya untuk hal ini jadi ia tak perlu terkejut bukan?
"Jeha enggak menyesal kok, Ma. Meski Mama menganggap kehadiran Jeha sia-sia, itu urusan Mama."
Sarah menaikan sebelah alisnya. Ia tertawa pelan mendengar jawaban Jeha.
Terdengar sangat percaya diri dan tak gentar. Tidak seperti sebelumnya, jika Sarah sedang beraksi Jeha akan diam.
"Oh, begitu. Jujur menurut saya kehadiran kamu kembali itu sangat tidak berguna."
Lalu setelah mengatakan itu, Sarah pergi meninggalkan Jeha.
Wanita paruh baya itu hanya mau mengatakan hal yang membuat sakit hati Jeha.
Meski begitu, Jeha tetap berusaha untuk tersenyum. Ia sudah menyiapkan mental bukan?
Support your favorite authors and translators in webnovel.com