"Ah, yang benar saja. Lihat ini, Freis. Dia berani menangkapku dan Tuan William. Tapi, apa-apan ini? Dia bahkan tidak memiliki semangat dalam hidup? Akh, yang benar saja. Aku tidak suka dengan anak lemah, Freis!" Breckson mengatakannya sembari tertawa lirih. Remaja itu menaikkan salah satu alisnya.
"Heum, aneh juga. Kenapa kau mengatakan hal itu, bocah?" tanya Freislor. Gadis itu menjentikkan jemarinya. Ia membuat keputusan untuk membuka lakbannya. Sehingga, orang itu bisa berbicara dengan bebas.
"Kenapa? Jujur saja, aku malah hidup. Dan satu hal lagi, aku bukan bocah. Umurku juga sudah lebih jauh dari kalian. Hanya saja, aku memang terlihat masih muda. Aku berusia tiga puluh tahun," ucap remaja itu sembari menatap kedua mata mereka berdua dengan tatapan tajam. Freislor mengerutkan dahi. Gadis itu tak percaya.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com