Freislor sama sekali tak memperhatikannya. Ia berjalan meninggalkan Tuan Krapolis tanpa mengeluarkan sepatah kata sedikit pun. Gadis itu berjalan dalam pikirannya sendiri. Sendiri dan keheningan menyapa dirinya. Tak lama kemudian, sebuah cahaya putih turun dari atas langit, hendak menghampirinya. Freislor menyapanya dengan senyuman, salah satu tangannya ia masukkan ke saku.
"Breckson, dia terluka parah," ucapnya lirih. Gadis itu berjalan ke arah cahaya putih, entah kenapa air matanya tak menetes sedikit pun. Breckson yang masih berbaring dengan lemas mencoba membuka kedua matanya. Ia memanggil nama Freislor sesekali. Namun, gadis itu sama sekali tak menjawabnya.
"Breckson, kamu perlu istirahat. Aku akan mengantarkan kamu ke hotel. Aku sendiri juga lelah," katanya lirih. Gadis itu memperingatkan Breckson dengan suara lirih. Sesekali gadis itu menapakkan kaki dengan wajah datarnya. Di satu sisi, Breckson masih tak menyangka bahwa orang yang dia sayangi bersikap dingin padanya.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com