webnovel

Javanese Freislor

"Sadarlah, Breckson! Kau tidak akan bisa hidup bersamaku! Sekalipun aku mencintaimu, tapi aku tahu kedudukan kita berbeda!" pekik Freislor. "Aku tidak peduli itu, Freis!" Breckson menjawabnya dengan nada tinggi. Freislor, sosok perempuan yang memiliki tugas tersendiri untuk menemukan sosok Grendolfin, seorang dewi yang diutus ke bumi untuk mengadili suatu perkara. Ia bertemu dengan sosok Breckson, salah satu pemimpin Negara Zavrainz yang digadang-gadang menjadi pusat peradaban dunia. Pertemuan mereka diawali dengan kejadian tragis. Di mana Freislor merupakan salah satu kaum buangan dari beberapa negeri. Ia memperjuangkan para penduduknya untuk diberikan tempat tinggal di Negara Zavrainz sekalipun dia mendapat hinaan dan pembulian dari para warga. Beberapa tahun setelahnya, dia melanjutkan misi untuk mengalahkan Tuan Reos. Pada akhirnya, Breckson, Freislor dan Tuan Krapolis berkelana ke masa lalu, masa depan dan kematian untuk menemukan Grendolfin. Di sana, mereka mendapatkan beberapa pengetahuan baru mengenai Hasta Brata yang berasal dari kaum Jawa. Tak hanya itu, dia mendapatkan teka-teki baru yakni dengan permainan angka dan waktu yang terdiri dari satu, tiga dan juga lima. Hal itu diperjelas dengan sebuah puisi yang dibuat oleh ayahnya. Satu kali satu, aku berlari Dua kali satu, aku berputar Tiga kali dua, aku berhenti Tunggu dulu, sepertinya aku salah langkah Ku putar langkahku sebesar tiga puluh derajat ke kiri Ku dapati sebuah garis panjang yang mengarah ke suatu tempat Dihiasi cahaya bermandikan gemerlap bintang Aku dan kamu menjadi kita Selama perjalan, mereka juga mendapatkan kunci untuk mengalahkan Tuan Reos dari adanya petunjuk Serat Joyoboyo. Tak hanya itu, dia juga menemukan jati dirinya sebagai pemimpin di sebuah negeri. Breckson akhirnya sempat menyatakan cinta kepada Freislor. Namun, kisah cinta itu berubah setelah bertemu dengan Poresa. Ditambah lagi, beberapa kitab kuno menyebutkan bahwa hidup Freislor hanya sebatas hitungan angka dan waktu. Lantas, bagaimanakah dengan misi mereka? Akankah mereka berhasil membunuh Tuan Reos? Bagaimana dengan kisah cinta Freislor? Siapa yang akan dia pilih?

Rainzanov_words · Fantasy
Not enough ratings
351 Chs

Album Foto dan Ayah Poresa

Sesampainya di depan pintu, Freislor dikejutkan dengan beberapa ukiran bunga yang dibentuk dari pahatan sebuah kayu.

"Wow, aku tidak menyangka ukirannya bagus sekali," ucapnya pelan. Ibu Poresa sekilas melihat Freislor yang memandangi ukiran itu.

"Apa kau menyukainya?" tanya sang ibu dengan suara lirih. Freislor mengangguk pelan. Dia menoleh ke arah ibu Poresa dan menannyakan beberapa hal yang tidak dia mengerti.

"Hum, apa aku boleh tahu satu hal?"

"Yah, tentu. Apa yang ingin kau tanyakan?"

"Bagaimana cara membaca tulisan itu?" Freislor menunjuk ke ukiran yang ada di depan pintu. Ibu Poresa melirik ke depan pintu dan mulai membacanya pelan.

"Sugeng rawuh," ucapnya sembari tersenyum lebar. Gadis itu menoleh ke arah ibu Poresa.

"Oh, sugeng rawuh. Artinya selamat datang, kan?" tanyanya dengan wajah ragu, salah satu alisnya terangkat ke atas. Ibu Poresa mengangguk setuju dan terkejut bukan main.

"Freis, apa salah satu keluargamu ada yang berasal dari pulau ini?"

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com