Kiara tersenyum devil meski pergelangannya sakit karena cengkeraman Abim yang terlalu kuat untuk melepaskan kedua tangannya yang memeluk lelaki itu dari belakang. "Apa salahnya kalau aku ingin memelukmu sebelum kamu berangkat kerja. Hm, pergelangan tanganku cukup sakit. Tapi terima kasih udah kasih tahu passwordnya." Ujar Kiara yang tetap menampilkan senyum manisnya.
Abim mendengus sebal mendengar itu. Seharusnya tadi ia tidak usah memberitahu angka password pintu apartemennya. Biar kalau Kiara keluar, perempuan itu tidak akan bisa masuk lagi. Ah, bodoh sekali dirinya ini. Tapi kalau tidak ia beritahu pelukan Kiara tadi tidak akan dilepaskan sampai sekarang.
Pintu apartemen terbuka dan Abim dengan buru-buru keluar saja tanpa peduli Kiara yang juga keluar dan setia memandangi punggung Abim yang menjauh. Tanpa ada niat untuk menengok Kiara barang sedetikpun.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com