webnovel

Jatuh Cinta Seorang Mafia Koruptor

Dia berumur delapan belas tahun. Pewaris terbesar kriminal yang terkenal kejam. Dan dia muridku. Tidak mungkin aku bisa terlibat. Tidak mungkin aku bisa tetap terlibat. Lalu, tidak mungkin aku bisa keluar hidup-hidup. Aku melihatnya di tempat parkir ketika aku sedang mengambil bahan makanan. Bukan tempat paling romantis untuk jatuh cinta pada pandangan pertama tapi ku rasa anda tidak bisa memilih hal-hal ini. Dia memiliki minyak di wajahnya. Mataku menyorot noda oli motor, tebasan agresif tulang pipinya menonjol hampir secara brutal di bawah kulitnya yang kecokelatan sehingga membuat cekungan di pipinya. Wajahnya begitu mencolok sehingga hampir kurus, hampir terlalu parah untuk tidak menarik, bahkan kejam. Sebaliknya, kelembutan mulutnya yang penuh, merah muda mengejutkan dan rambut berwarna madu yang jatuh dalam ikal dan gelombang yang dapat disentuh ke bahunya yang lebar dan cara kepalanya saat ini dimiringkan ke belakang, tenggorokan yang dijalin dengan tali terbuka dan cokelat nikmat, untuk tertawa. di langit seolah-olah dia benar-benar dilahirkan untuk tertawa dan hanya tertawa…tidak ada yang jahat. Namun bagaimana bias dia masuk kedalam komplotan mafia yang tak mungkin ada dalam bayangan dan raut wajahnya yang humoris dan manis? Siapa yang telah membawanya kedalam kehidupan yang kelam?

ilham_suhardi · Action
Not enough ratings
272 Chs

Bab 245

"Merindukan bayi perempuanku," kataku padanya sambil mencium keningnya. "Merindukanmu lagi, yang bisa kukatakan."

Aku mencoba untuk tidak fokus pada kurangnya putra aku dalam kelompok, tetapi aku bisa merasakannya dalam detak jantung aku yang terlalu penuh. Tetap saja, aku harus kuat untuk mereka semua, setidaknya di reuni pertama ini.

Kemudian, sendirian dengan wanita aku dan anak-anak aku, aku akan menderita.

Kesal dengan kurangnya perhatiannya, Angel menjerit melengRaja dan memukul dadaku dengan kepalan kecilnya.

Aku tertawa terbahak-bahak.

Ketika aku pulih, air mata berkumpul di sudut mata aku, ketiga gadis aku menatap aku dengan pemujaan langsung yang terasa seperti suntikan wiski Kanada ke usus aku, hangat dan memabukkan.

"Ada lagi rindu kecil yang tidak sabar di tanganku, bukan?" tanyaku pada Angel saat aku mengusapkan buku jariku yang kasar dan bekas luka di atas lekukan kelopak lembut pipinya.

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com