webnovel

Jatuh Cinta Seorang Mafia Koruptor

Dia berumur delapan belas tahun. Pewaris terbesar kriminal yang terkenal kejam. Dan dia muridku. Tidak mungkin aku bisa terlibat. Tidak mungkin aku bisa tetap terlibat. Lalu, tidak mungkin aku bisa keluar hidup-hidup. Aku melihatnya di tempat parkir ketika aku sedang mengambil bahan makanan. Bukan tempat paling romantis untuk jatuh cinta pada pandangan pertama tapi ku rasa anda tidak bisa memilih hal-hal ini. Dia memiliki minyak di wajahnya. Mataku menyorot noda oli motor, tebasan agresif tulang pipinya menonjol hampir secara brutal di bawah kulitnya yang kecokelatan sehingga membuat cekungan di pipinya. Wajahnya begitu mencolok sehingga hampir kurus, hampir terlalu parah untuk tidak menarik, bahkan kejam. Sebaliknya, kelembutan mulutnya yang penuh, merah muda mengejutkan dan rambut berwarna madu yang jatuh dalam ikal dan gelombang yang dapat disentuh ke bahunya yang lebar dan cara kepalanya saat ini dimiringkan ke belakang, tenggorokan yang dijalin dengan tali terbuka dan cokelat nikmat, untuk tertawa. di langit seolah-olah dia benar-benar dilahirkan untuk tertawa dan hanya tertawa…tidak ada yang jahat. Namun bagaimana bias dia masuk kedalam komplotan mafia yang tak mungkin ada dalam bayangan dan raut wajahnya yang humoris dan manis? Siapa yang telah membawanya kedalam kehidupan yang kelam?

ilham_suhardi · Action
Not enough ratings
272 Chs

Bab 213

Itu bertentangan dengan keinginan kami. Dalam arti tertentu, kami adalah sekelompok hewan, setia kepada saudara-saudara kami, tetapi sangat kejam ketika orang luar mengganggu wilayah kami. Hanya pria yang paling tidak temperamental yang berkuda bersamaku––Manusia Kapak, Tirai, Nova, dan Cyclops––karena dibutuhkan jenis manusia khusus untuk menerima pukulan dan berguling dengannya alih-alih melawan balik.

Tepat sebelum kami mencapai pintu keluar, aku mengangkat kepalan tangan dan berteriak, "Hiduplah dengan bebas, matilah dengan keras!"

Moto klub kami digaungkan kembali kepada aku di atas deru angin, dan beberapa saat kemudian, mereka menyerang kami.

Saat itu malam yang gelap, bulan tertutup oleh awan tipis, lautan membiaskan cahaya anemia seperti cermin kusam sehingga kami bisa melihat garis kasar tebing terjal di sebelah kiri kami dan air terjun di bawah di sebelah kanan kami.

Cuaca yang sempurna untuk melakukan penyergapan.

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com