webnovel

CH2

Janji... Manis?

Author POV

-Flashback-

10 Juni 2016

Dipagi yang cerah terdapat beberapa senior yang berteriak mengatur barisan di lapangan sekolah.

"Ya kalian jangan mepet mepet gitu dong, ini sekolahan bukan kandang ayam!", teriak salah satu senior yang menggunakan toa.

Sementara itu,

"Ini kursi gue, lo tuh ngalah dong sama cewe!", teriak seorang cewe yang berusaha menarik bangku dari orang tak dikenalnya.

"Lah orang gue nemuin duluan, masih banyak tuh bangku disana kenapa harus ngerebut punya gue?!", balas cowo itu tak mau kalah.

"Ya mana bisa kan gue cewe jadi lo ngalah sama gue!", sinis cewe itu yang dibalas tatapan meremehkan dari sang cowo.

"Cih cewe maunya menang sendiri, bodo amat intinya ini kursi gue!", tegas cowo itu tak mau kalah.

"Lo mau gua hajar hah?!", ancam sang cewe yang hanya dibalas dengan kekehan.

"KALIAN BERDUA KENAPA MASIH RIBUT HAH? BISA GAK SIH DUDUK DIAM DAN IKUTI ACARA INI!?", tegur ketua Osis kala itu yang membuat mereka berdua jadi pusat perhatian.

"Ehh ada apa ini kok ribut ribut?", tanya guru BP yang mendatangi area keributan terjadi.

"Ini bu dia mau ngerebut kursi saya!", jawab cewe itu.

"Loh saya duluan yang ke sini bu kenapa dia nyalahin saya?!", balas si cowo tak mau kalah.

"Ya kan gue cewe jadi lo harus ngalah sama gue!", sindir cewe tersebut.

"Ya mana bisa, seenak-"

"UDAH KALIAN BERDUA MASUK RUANG BP SEKARANG!", Potong guru BP dan memerintahkan mereka berdua masuk BP.

-Ruang BP-

"Kalian berdua ini baru masuk sehari udah mau berantem aja, gimana kalo makin lama?", tanya guru BP yang bernama Bu Risa.

"Ya kan itu kursi saya bu.", cowo itu kembali memancing keributan di ruang BP.

"Lah itu kursi saya bu, kan saya cewe!", balas cewe dengan cepat.

"Itu kursi milik sekolah.", tegas Bu Risa yang membuat mereka berdua skakmat.

"Kalian ibu hukum untuk berkenalan di depan semua siswa baru, ayo ke lapangan!", perintah Bu Risa yang tidak bisa ditolak oleh mereka berdua.

-Di Lapangan-

"Perkenalkan nama gue- eh saya Natasya Rebecca, umur saya 16 Tahun.", ucap Natasya yang membuat semua mata siswa melihatnya.

"Dih gini amat ngeliatin gue, susah amat jadi cewe cantik.", gumam pede Natasya.

"Baiklah, selanjutnya kamu!", perintah Bu Risa pada cowo itu.

"Perkenalkan nama saya Refan Al-Putra, umur saya 16 tahun dan tolong ngeliatinnya jangan kayak gitu banget. Saya tau saya ganteng tapi jangan berlebihan ah!", canda Refan yang menyadarkan para siswi disana lalu semua tertawa, kecuali Natasya.

"Ck pede banget hidup lu najis.", gumam Natasya yang didengar Refan.

"Dih bilang aja iri mentang mentang banyak yg liatin gue.", balas Refan mengejek.

"Diem lo gausah banyak gaya!", teriak Natasya yg tersulut emosi.

"Kalian berdua bersihkan wc siswa/siswi sekarang!", perintah Bu Risa karna lelah mendengar mereka ribut.

Dan hari itu diakhiri dengan Natasya yang membersihkan wc siswi serta Refan yang membersihkan wc siswa.

-Rumah Natasya-

"Natasya pulangg!", ucap Natasya ketika memasukki rumahnya.

"Eh gimana hari pertama? enak?", tanya Bunda Natasya.

"Apaan enak, aku dihukum bund.", keluh Natasya pada bundanya.

"Loh? dihukum kenapa? pasti kamu buat ulah kan?!", tanya Ayah yang tiba tiba datang dari dapur.

"Ehm tadi ada cowo yang ngajak berantem banget bund, masa dia gamau ngalah sama Natasya gara gara kursi!", kesal Natasya.

"Ya kamu masih aja ngelawanin cowo begitu, bukannya diemin aja trus ngalah!", jawab sang Bunda menegur putrinya.

"Ih gabisa bund, kita sebagai cewe jangan ngalah sama cowo!", balas Natasya.

"Udah kamu istirahat sana! baru bicara lagi.", perintah Ayah pada Natasya yang langsung dituruti oleh Natasya.

Ditempat Lain,

Refan berada di salah satu bar ternama dikotanya, ia mendapat akses masuk karna orang tuanya adalah pemilik bar itu.

"Haii Masbroo!", tegur sahabat lama Refan yang kebetulan main ke bar Refan.

"Eh hai bro! udah lama gak ketemu nih, apa kabar lo?", tanya Refan sambil menepuk pundak temannya.

"Baik bro, lu gimana disekolah mahal nih?", tanya sahabat Refan.

"Yaa enak sih bro tapi gue ketemu satu cewe yang ngeselinnya bener bener bro, dia gamau ngalah udah gitu suka nyari ribut lagi.", cerita Refan panjang pada temannya.

"Ahh biasa tu cewe caper aja bro, coba lu deketin dah siapa tau kalian bisa jadian ahahaha.", canda sahabatnya Refan yang diiringi musik bar.

"Demi neptunus bro gua kaga bakalan jadian sama tu belalang sembah.", balas Refan sambil menunjukkan wajah jijik.

"Yaudah mending happy happy bro!", pinta sahabatnya Refan yang diangguki oleh Refan.

Dan hari itu berakhir dengan Refan party di barnya, namun ia tidak mabuk mabukan.

11 Juni 2016

Hari ini masih masa MOS dan semakin asik karna para senior yang memberikan banyak event.

Senior disini terbilang ramah namun tegas, mereka tetap terlihat profesional walau ramah dan friendly pada juniornya.

Event yang dilaksankan hari ini adalah pencarian Queen dan King untuk meneruskan senior mereka yang baru saja lulus.

Kelas 11 akan dipilih menjadi pengganti senior mereka dan kelas 10 akan dipilih untuk menjadi wakil mereka.

"Baiklah disini untuk kelas 11 sudah ada wakil wakil yang akan kalian pilih, namun untuk kelas 10 akan dipilih langsung oleh Bu Risa selaku panitia MOS.", ucap ketua Osis pada seluruh siswa.

Semua berjalan lancar sampai pada pemilihan Wakil Queen dan Wakil King untuk kelas 10.

"Baiklah untuk siswa kelas 10 yang akan menjadi wakil Queen dan wakil King yaitu...", ucap Bu Risa yang membuat seluruh siswa menjadi hening.

"Untuk wakil Queen jatuh kepada Natasya Rebecca dan untuk wakil King jatuh kepada Refan Al-Putra.", tambah Bu Risa yang membuat semua bersorak kecuali Natasya dan Refan yang saling bertatap sinis.

"Silahkan maju ke depan kepada kalian berdua.", pinta Bu Risa pada Natasya dan Refan.

Mau tak mau Natasya dan Refan maju ke depan dan dipasangkan mahkota.

"Cieee uhuy."

"Ehemm pasangan baru nihh."

"Ahayyy pj dong pj."

"Asekkk traktir dulu nih."

Begitulah sorak siswa siswi yang dibakas dengan tatapan sinis oleh Natasya dan Refan.

"Sudah sudah, kalian bisa pulang ke rumah masing masing dan kembali besok!", perintah Bu Risa dan semua langsung bubar ke rumah masing masing.

Mulai hari itu Natasya dan Refan terus terusan ribut dan masuk BP karna hampir pukul pukulan, hari hari mereka diisi dengan keributan tanpa adanya perdamaian dari kedua belah pihak.

2 Februari 2017

Hari ini tepat Sweet Seventeen Natasya Rebecca, beberapa teman sekolahnya diundang mulai dari sd, smp dan sma.

Natasya mengundang teman temannya Refan, namun Refan tidak diundang. Hingga Refan dipaksa temannya untuk ikut ke axara sweet seventeen Natasya.

-Rumah Natasya-

Rumah mewah itu sudah ramai dengan para sahabat dan teman kecil Natasya yang ikut merayakan sweet seventeen Natasya.

Para tamu undangan menggunakan topeng dan gaun elegant ala ala mafia.

"Hai semuaa!! Gimana kabarnya nihh hayoo hahaha, kalian semua tau dong diundang untuk acara apa? Yaa sweet seventeen Queen kita guyss yaitu Natasya Rebecca!", ucap mc acara itu yang menarik perhatian semua tamu undangan.

"Sekarang kita nyanyiin dulu yaa buat Natasya.", tambah mc tersebut.

"Happy Birthday To You, Happy Birthday To You, Happy Birthday Happy Birthday... Happy Birthdayyy To You!", mulai sang mc yang diikuti para tamu undangan.

"Tiup lilinnya tiup lilinnya, tiup lilinnya sekarang juga, sekarang jugaaa, sekarang jugaa!"

"Fuuuushhh.", tiup Natasya hingga lilin itu mati dan semua tamu bertepuk tangan.

"Baiklah Natasha, kali ini ada kado spesial yang kami siapkan untuk kamu.", ucap sang mc yang membuat Natasya bingung.

"Kado spesial, tunjukkan pesonamu!", pinta mc pada 'kado spesial' tersebut.

"Ehm Happy Birthday Natasya Rebecca.", ucap 'kado spesial' itu yang membuat Natasya terdiam dan menangis lalu berlari.

"Natasya mau kemana?", teriak Bunda lalu mereka semua mengejar Natasya.

TBC.

Janji... Manis?

Next chapter