webnovel

Janji Masa Lalu

Menjalin persahabatan selama lima belas tahun lamanya, bahkan waktu sudah melampaui setengah usia mereka sendiri. Tahun ini Lexi akan memasuki usia 30 tahun, sedangkan Ben akan berusia 31 tahun. Dan keduanya masih dalam status belum menikah. Di usia yang sudah dewasa, pertanyaan kapan menikah adalah hal paling tidak ingin didengar baik oleh Ben dan Lexi. Mereka bahkan kompak menghindari acara keluarga masing-masing, yang akan mencerca mereka dengan pertanyaan membabi buta tentang pernikahan. “Kapan kamu akan menikah.” “Buruan kenalkan calon kamu sama, Tante.” “Jangan menunda menikah, ya. Kamu tahu semakin berumur kamu, akan semakin sulit nantinya mempunyai keturunan.” Hari di mana Lexi memasuki usia kepala tiga, Ben mengungkapkan kembali janji yang mereka buat ketika Ben baru saja lulus sekolah menengah. Lexi sendiri bahkan sudah melupakan janji mereka, tentang ikrar yang menyangkut masa depan mereka seumur hidup. “Lexi nanti kalau di usiaku yang ke-30 dan aku belum menikah, maka kamu harus menikah denganku.” Ben yang saat itu berusia 16 tahun mengulurkan janji kelingkingnya pada Lexi. “Baiklah, jika Ben tidak memiliki pacar ketika berumur 30 tahun. Maka Lexi akan menikah dengan Ben.” Janji Lexi 15 tahun, menautkan jari kelingkingnya dengan Ben. Bersatunya jari kelingking mereka berdua pada saat itu, berdampak pada Ben dan Lexi yang bersatu sebagai pasangan yang menghabiskan seluruh hidup bersama ketika keduanya dewasa. Credit Cover by Pexels.

Chilaaa · Urban
Not enough ratings
393 Chs

Bab 68 || Delivery

TINGNONG!!!!!

(Suara bel rumah)

Lexi menjauhkan dirinya dari Ben dan melepaskan tangannya dari pinggang suaminya tersebut, segera berlari keluar dari kamar menuju depan rumah untuk melihat orang yang datang ke rumah mereka berdua.

Gerakannya cukup mengejutkan Ben, tapi Lexi pergi dengan sangat cepat dan menghiraukan panggilan Ben. Pria itu mengikuti Lexi di belakangnya dengan wajah khawatir, bagaimana bisa perempuan itu dapat lari dengan sangat lincah dan cepat ketika sedang sakit seperti ini.

Meski Lexi mengatakan dia sudah sembuh, tapi tetap saja dia baru sembuh dari sakitnya tadi pagi dan siang ini baru saja membaik. Ben takut rasa pusing akan kembali menghampiri Lexi dengan tiba-tiba dan membuatnya jatuh jika dia berlarian seperti itu.

"Terima kasih Mas, sudah mengantarkan."

"Sama-sama Mbak, saya pergi dulu kalau begitu."

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com