webnovel

Janji Masa Lalu

Menjalin persahabatan selama lima belas tahun lamanya, bahkan waktu sudah melampaui setengah usia mereka sendiri. Tahun ini Lexi akan memasuki usia 30 tahun, sedangkan Ben akan berusia 31 tahun. Dan keduanya masih dalam status belum menikah. Di usia yang sudah dewasa, pertanyaan kapan menikah adalah hal paling tidak ingin didengar baik oleh Ben dan Lexi. Mereka bahkan kompak menghindari acara keluarga masing-masing, yang akan mencerca mereka dengan pertanyaan membabi buta tentang pernikahan. “Kapan kamu akan menikah.” “Buruan kenalkan calon kamu sama, Tante.” “Jangan menunda menikah, ya. Kamu tahu semakin berumur kamu, akan semakin sulit nantinya mempunyai keturunan.” Hari di mana Lexi memasuki usia kepala tiga, Ben mengungkapkan kembali janji yang mereka buat ketika Ben baru saja lulus sekolah menengah. Lexi sendiri bahkan sudah melupakan janji mereka, tentang ikrar yang menyangkut masa depan mereka seumur hidup. “Lexi nanti kalau di usiaku yang ke-30 dan aku belum menikah, maka kamu harus menikah denganku.” Ben yang saat itu berusia 16 tahun mengulurkan janji kelingkingnya pada Lexi. “Baiklah, jika Ben tidak memiliki pacar ketika berumur 30 tahun. Maka Lexi akan menikah dengan Ben.” Janji Lexi 15 tahun, menautkan jari kelingkingnya dengan Ben. Bersatunya jari kelingking mereka berdua pada saat itu, berdampak pada Ben dan Lexi yang bersatu sebagai pasangan yang menghabiskan seluruh hidup bersama ketika keduanya dewasa. Credit Cover by Pexels.

Chilaaa · Urban
Not enough ratings
393 Chs

Bab 367 || Alasan

"Kamu bilang emas falcon hilang," teriak pria berperawakan tinggi dan wajah tampan.

Rahang nya mengeras ketika mendengar jika benda berharga yang secara turun-temurun sangat dilindungi dan dipuja oleh kelompoknya yakni black bird. Hilang lenyap begitu saja dalam semalam, karena pencurian.

Theo melihat anak buahnya yang juga yang tergabung juga dalam kelompok black bird itu dengan geram, dia membanting asbak berbahan kaca dihadapannya kepada mereka. Beruntung benda tersebut tidak melukai mereka.

Bahkan saat asbak itu berubah menjadi beling, karena lemparan Theo yang membentur lantai berbahan marmer dengan sangat keras dan mengeluarkan bunyi nyaring yang menyakiti telinga.

Mereka tetap diam di tempat, walaupun hati menjerit ketakutan karena amarah Theo yang tidak terkendali saat ini. Mereka semua tahu dan sangat sadar dengan kelalaian yang telah mereka lakukan, hilangnya emas falcon sama saja dengan hilangnya harga diri kelompok black bird.

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com