webnovel

Janji Masa Lalu

Menjalin persahabatan selama lima belas tahun lamanya, bahkan waktu sudah melampaui setengah usia mereka sendiri. Tahun ini Lexi akan memasuki usia 30 tahun, sedangkan Ben akan berusia 31 tahun. Dan keduanya masih dalam status belum menikah. Di usia yang sudah dewasa, pertanyaan kapan menikah adalah hal paling tidak ingin didengar baik oleh Ben dan Lexi. Mereka bahkan kompak menghindari acara keluarga masing-masing, yang akan mencerca mereka dengan pertanyaan membabi buta tentang pernikahan. “Kapan kamu akan menikah.” “Buruan kenalkan calon kamu sama, Tante.” “Jangan menunda menikah, ya. Kamu tahu semakin berumur kamu, akan semakin sulit nantinya mempunyai keturunan.” Hari di mana Lexi memasuki usia kepala tiga, Ben mengungkapkan kembali janji yang mereka buat ketika Ben baru saja lulus sekolah menengah. Lexi sendiri bahkan sudah melupakan janji mereka, tentang ikrar yang menyangkut masa depan mereka seumur hidup. “Lexi nanti kalau di usiaku yang ke-30 dan aku belum menikah, maka kamu harus menikah denganku.” Ben yang saat itu berusia 16 tahun mengulurkan janji kelingkingnya pada Lexi. “Baiklah, jika Ben tidak memiliki pacar ketika berumur 30 tahun. Maka Lexi akan menikah dengan Ben.” Janji Lexi 15 tahun, menautkan jari kelingkingnya dengan Ben. Bersatunya jari kelingking mereka berdua pada saat itu, berdampak pada Ben dan Lexi yang bersatu sebagai pasangan yang menghabiskan seluruh hidup bersama ketika keduanya dewasa. Credit Cover by Pexels.

Chilaaa · Urban
Not enough ratings
393 Chs

Bab 267 || Orang Jahat

"Kamu serius akan berlatih lagi hari ini?" tanya Leon.

Sudah dua hari sejak Stella kembali ke dalam asramanya, hari ini keadaannya sudah semakin membaik. Wajahnya sudah memerah dan tidak sepucat kemarin, Stella merasakan jika tubuhnya menjadi lebih segar hari ini.

"Aku sudah jauh lebih baik, kamu tidak melihat jika wajahku sudah tampak cantik kembali."

Stella dengan percaya dirinya menggoda Leon, dia tidak suka terus-menerus tidur di atas ranjangnya yang empuk. Stella merindukan kegiatan di luar ruangan, membosankan sekali jika Stella harus menghabiskan waktunya kembali di dalam kamar.

"Kamu memang selalu cantik bahkan ketika kamu sakit dan pucat sekalipun," ujar Leon.

"Jadi kamu mengizinkanku untuk kembali berlatih hari ini?"

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com