webnovel

Not as I expected

"Elo ngapain sih Non,dari tadi sibuk trus?"tanyaku pada Noni sambil nyetir.

"Kepo deh!"jeritnya masih dengan tatapan ke handphone di tangannya.

"Aku kenalin dia sama sepupuku No,kasian juga kalo Queen ikut kita nonton,dia cengo"jelas Shyntia.

Informasi yang dia kasih sukses bikin aku gusar.

"Tau lo,kaya obat nyamuk.Elo berdua Tia jadi ga bisa mesra mesraan"ledeknya.

Aku menghela nafas berat,"Kaya sepupu Tia mau aja sama elo"kataku.

Noni tertawa berdua sama Shyntia

"Mana mungkin sepupuku ga mau,malah dia yang antusias banget No,eh elo lagi chat sama dia ya Queen?"tanya Shyntia.

Jangan bilang iya ...

"Iya dong,dia ngajak gue nonton Shyn"jawabnya sambil tertawa.

"Ya udah,ga elo tolak kan?"tanya Shyntia

Aku hanya diam menyimak

"Ga dong,sepupu elo ganteng kok,gue udah liat,kan semalem kita Video call"jawab Noniku.

Shyntia terbelalak,"Serius elo?"

"Iya ... mukanya simpatikya,beda sama laki disamping elo,bastart"ledeknya padaku.

"Oya???"aku akhirnya bersuara.

"Iya dong,udah ah elo berdua pacaran aja,tar klo gue jadian kita double date"katanya santai.

Aku mendengus kesal.Aku lirik dia dari kaca spion tengah,yang lagi senyum senyum sambil menatap handphone ,sialan !! kenapa jadi aku yang jealous ... awas aja bakal aku ganggu.

"Elo kapan janjian nontonnya Queen?"tanya Shyntia.

Bagus ... tanya trus Shyn.

"Tar sore kali,dia bilang bakal telepon gue buat bilang jam berapanya"jawab Noniku.

Kami lalu terdiam.

"Yap sudah sampe juga,gue turun ya!"pamitnya sambil mencium pipi Shyntia.

Aku menarik tangannya lalu mencium pipinya juga.

"Ino ih! elo nyosot Shyntia emang kurang? masih aja nyium gue!" keluhnya sambil mengusap pipinya bekas aku cium.

Aku terbahak dan Shyntia senyum senyum.

"Mumpung elo belum punya pacar"

Dia keluar mobil dengan wajah merengut.Ga akan aku biarin dia sampai jadian sama sepupu Shyntia,ga akan.Juga sama cowo lain.Aku menyeringai jahat saat ide muncul di kepalaku.

"Kamu mampir ga?"tanya Shyntia mengagetkanku.

"Bentar aja ya"kataku

Shyntia berbinar senang.Shyntia langsung ganti baju begitu tiba di rumahnya dan kembali menemuiku yang duduk menunggunya di sofa ruang tamu rumahnya.Dia pakai hotpant dan kaos putih tipis sampai BRA hitamnya terlihat.Aku mengusap tengkukku gusar.Alamat lama ini mah.

Aku bilangin ya,seringnya aku kenal cewe cewe.Aku tau kalo nafsu cewe itu sama besarnya sama cowo,walaupun mereka kode kode an ga kaya cowo yang langsung hantam.Aku tau Shyntia ngareo banget aku grepe kalo udah mode pake baju menggoda seperti ini.Aku suka sih,tapi kan aku lagi ada urusan sama Noniku.

"No ... aku kangen banget sama kamu"katanya sambil mengusap pahaku.

Aku tersenyum,"Mama sama pembantu elo mana?"tanyaku

"Ga ada,lagi belanja"katanya.

Aku tersenyum.Pantas gahar.Shyntia juga sama seperti yang lain,udah puas aku telanjangin di mobilku dan beberapa kali dirumahnya.Terlalu gampang buat bikin dia takluk.Aku jadi ga penasaran lagi dan cenderung bosan.Kalo Noniku beda ... kayanya bisa sampe aku telanjangin,aku tetap bakal ga bosen.Aku ga pernah bawa Shyntia atau siapa pun ke rumah,cuma Noniku yang aku bawa kerumahku.Aku ga boleh bikin mamaku suka sama gadis lain selain Noniku,biar mama taunya aku cuma sama Noniku.

"No ..."rengeknya sambil duduk dipangkuanku.

"Shyn gue bau lo,bis main bola"kataku.Aku memang masih ber elo gue.Ga aku kamu.Ga spesial juga sih buat aku,biasa aja.

"Ga apa,aku tetep suka kok"katanya sambil mulai menciumi leherku.

Aku menghela nafas pelan. Hm ... cewe ini ... bangunin macan tidur.Aku lalu mencium bibir Shyntia dengan ga kalah bernafsunya.Mesti di bikin cepet,kalo ga aku bisa kelewatan buat ganggu kencan Noniku.

Shyntia mendesah pelan.Aku lalu menindihnya di sofa.Desahannya bikin aku turn on juga sekarang.Tapi ga berlangsung lama ga seperti biasanya.Aku langsung melepaskan diri.

"Kenapa?"tanyanya kecewa

Aku bangkit terduduk,"Ga mood"desisku pelan

Shyntia keliatan kecewa tapi kemudian tersenyum,"kamu lagi capek ya?"tanyanya.

"Iya kali,gue balik aja ya"pintaku

Dia langsung terduduk,"Yah ... masa tanggung gini sih No?"katanya twrtunduk dengan wajah merona.

Aku menghela nafas,"Sini elonya!"kataku sambil membuka kakiku dan menarik tangannya agar duduk diantar sela kakiku yang terbuka lebar.Dia menurut.

"Gue bikin elo puas,tapi abis itu gue pulang ya?"kataku dibalik punggungnya.

Dia mengangguk dengan wajah merona.

"Enjoy it ... "bisikku lalu menyusupkan tanganku di balik celana hotpantnya.

Rapi urusanku dengan Shyntia,aku bergegas ke mall yang menurutkumungkin didatengin Noniku dan sepupu Shyntia.

Aku udah kaya orang bego celingukan sendiri diruang tunggu bioskop.Kok mereka ga ada ya?? Aku menggeram kesal,apa ga jadi pergi?? Akhirnya aku mengeluarkan handphone menelpon handphone Noniku.

Sial,ga di angkat,kemana dia??? bikin aku suntuk maksimal gini. Dengan enggan aku akhirnya beranjak dari bioskop.Aku masuk ke gramed berharap menemukan dia sedang asyik baca buku,atau apa pun yang bisa dia lakukan di gramed.Aku telusuri tiap rak buku tanpa bermaksud membaca.Aku hanya mencari dan terus mencari keberadaan Noniku.Tepat jam lima sore,aku menyerah.Dia ga ada.Mending aku samperin ke rumahnya.Tapi alasannya apa ya???

Dan tanpa sadar,aku menyusuri jalan ke arah bioskop lagi.

"Ino !!"

Aku mengadah dan menemukan Noniku di rangkul oleh seorang cowo yang aku ga kenal.

"Non ... "desisku

"Lo lagi ngapain?"tanyanya

"Eng ... gue lagi ada perlu aja"sahutku sambil menscan penampilan cowo yang sekarang dengan santainya merangkul bahu Noniku.Aku mengepalkan tanganku.

"Oh ya,kenalin! Ini Dima sepupu Shyntia.Dan Dim,ini Nino sobat gue dan cowo sepupu elo"jelas noniku.

Cowo itu mengulurkan tangannya ke arahku.

"Dima! akhirnya ketemu juga sama cowonya Tia.Tia mana?"tanyanya sambil melepaskan jabatan tangannya.

"Dirumah kaya nya"jawabku asal

"Elo bukan ajak Tia sih"keluh Noniku

"Mendadak Non,Gladis minta dicariin buku kumpulan soal"dustaku.

"Kenapa ga elo beliin?"tanyanya

"Gue ga ngerti kaya gimana,elo cariin ya!"pintaku

Dia menatap Dima,"Gimana dim?"tanyanya.

"Kita makan dulu deh Queen,kan tadi k\mu bilang laper"katanya

What?? Kamu?? emergency ini mah

"Kita makan dulu ya No,laper! baru ke gramed"putus Noniku

"Aku menghela nafas,"Okey"

Akhirnya aku mengekor di belakang pasangan yang sedang PDKT ini dengan hati dongkol.Menang banyak di Dima rangkul rangkul Noniku.

Akhirnya kami berakhir di resto bakso favorit Noniku setelah dia merengek manja pada si Dima kalo dia maunya makan bakso.

Aku langsung memesan bakso favorit Noniku.

"Makasih Ino"Katanya di hadapanku karena dia duduk di sebelah Dima.

"Elo tau aja makanan kesukaan Queen"kata Dima sambil membayar pesanan kami,karena aku kalah cepat mengeluarkan dompetku.

"Gue sering jalan berdua"kataku sengaja memberi kode.

Dasar gablek,dia malah gak menghiraukan omonganku.Dia lebih tertarik mendegarkan celoteh riang Noniku yang sekarang bersandar di bahunya sambil main handphone.Untung Noniku pakai kaos dan jeans dan ga pakai baju seperti kalo dia pergi sama aku,untuk itu aku sedikit merasa lega.

"Non,makan sih buruan,keburu malam"perintahku sambil menyingkirkan botol cuka dari jangkauannya.

Tumben dia tidak mendebatku tapi dia menambahkan sambal cukup banyak ke mangkok baksonya sampai aku menegurnya.

"Ya elah,sedikit doang!" cetusnya sambil cengar cengir.

"Emang kenapa sih?"tanya Dima kepo.

"Dia punya asam lambung,kalo banyak pakai sambel sama cuka bisa kambuh"jelasku.

Dima mengangguk dan Noniku hanya cengar cengir.Setelah menunggu dengan waktu yang seakan tiba tiba berhenti bergerak,akhirnya kami ke gramed juga.Di gramed aku lebih lega lagi,Noniku seperti biasa,seperti punya dunianya sendiri jika sudah berhadapan dengan setumpuk buku.

Dia santai bersila mencari kumpulan soal yang aku pinta dan beberapa buku lain,aku memilih duduk bersila juga disebelahnya sedangkan Dima sibuk dengan game online di handphonenya sambil berdiri menunggu.

"No,ini kayanya bagus deh!"katanya menyerahkan buku yang dia pilih ketanganku.

"Okey ... elo udah dapet buku yang elo mau?"tanyaku.

"Nih!"katanya sambil menepuk setumpuk buku yang menumpuk di lantai.

"Ayo kalo gitu,udah malem"kataku bangkit lalu menarik tangannya untuk bangkit juga.

"Makasih"desisnya pelan sambil menepuk bokongnya yang kotor.

"Gue bayar sekalian ma punya elo"kataku sambil mengambil buku yang dia mau beli di lantai.

Dia tersenyum lalu merangkul lenganku ke kasir.Dima mengekor di belakang kami.

"Nih Non!"kataku menyerahkan bungkusan berisi bukunya.

"Maksih Ino tayang tayang"katanya sambil berjinjit mencium pipiku.Aku tersenyum lebar melihat Dima melongo melihat kelakuan Noniku.

"Ayo pulang"kataku menggandengnya keluar gramed.

"Gue pulang bareng Dima aja"katanya melepaskan rangkulannya di lenganku.

"Tapi ... "cegahku bingung kasih alasan.

"Brother ... gue mesti jadi gantleman,dia pergi gue yang jemput berarti pulang ya mesti gue anter"kata Dima sambil menepuk bahuku.

Sialan! dia menang sekarang.

"Anter sampe rumah,kalo elo ga bisa jaga,berhadapan sama gue lo"kataku berbisik.

Dia tersenyum menanggapi,"Ayo Queen"katanya menangkap lengan Noniku dengan bangga.

"Guw balik ya No!"kata Noniku bahkan aku gak sempat mencium pipinya seperti biasa karena Dima sialan itu sudah menarik tangannya.

Aku pulang dengan hati dongkol.Di kamar aku sukses ga bisa tidur membayangkan dia jadian ma Dima atau cowo lain bikin aku gelisah.Gila !! jangan sampai deh dia nwrima tuh cowo sialan.