webnovel

Senyum Tulus Arsya

Dan kini, sesudah di tempat sesi foto. Arsya langsung menarik Intan agar ikut berfoto dan berdiri di samping Silvi.

Sebab, Arsya diapit oleh Hendrawan dan juga Nia.

Intan tidak enak. Intan tahu kalau Silvi dan Nia tidak ingin ada Intan dalam foto itu.

Tapi Intan bisa apa? Arsya memaksa dirinya.

Dan sekarang, Intan juga akan lebih malu jika pergi begitu saja.

"Sudah siap?" tanya sang Kameramen.

"Sudah," jawab Hendrawan dan juga Nia serempak.

Nia menunjukkan sisi judesnya. Dia mendelik pada Intan yang difoto di paling sisi setelah Silvi.

Silvi juga tidak mau terlalu dekat dengan Intan. Dia seolah antipati jika kulitnya bersentuhan dengan kulit Intan.

Seolah-olah Intan itu najis baginya.

Tapi Intan menguatkan diri. Dia memasang pose senyumnya dengan baik.

Walaupun Intan tahu. Di hasil fotonya, pasti wajah Intan sangat terlihat kaku.

Beberapa jepretan foto pun dilakukan. Di mulai dari pose formal.

Intan masih bisa beradaptasi dengan pose tersebut.

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com