webnovel

Jangan Biarkan Aku Terluka "2" (slow update)

seorang wanita yang berumur 24 tahun mencoba kuat dan tegar seolah-olah semuanya baik baik saja agar anaknya tetap bahagia meskipun sudah mencoba yang terbaik namun tetap saja anaknya membutuhkan sosok seorang ayah, sosok yang di rindukan anaknya , namun hatinya belum siap jika harus bertemu dengan masa lalunya egois kah jika dia ingin hidup bahagia tanpa sosok lelaki yang sudah membuat hatinya hancur berkali-kali.

mamamu123 · Teen
Not enough ratings
26 Chs

25

*

sisi terduduk lemas di lantai butiknya mengingat orang-orang menatap tajam padanya sungguh itu cukup menakutkan sedangkan Alexa keluar dari butik sisi dengan senyum kemenangan.

Rubi datang ke butik sisi dari kejauhan Rubi melihat masih ada sisah kerumunan di butik sisi dengan langkah cepat Rubi menghampiri sisi setelah membelah keramaian Rubi melihat sisi duduk bersimpuh di lantai dengan cepat Rubi akan membantu sisi berdiri namun di tepis dengan cepat oleh sisi

"sudah puas kau melihat aku seperti ini"kata sisi dengan sinis

"apa maksudmu"jawab Rubi dengan bingung

"kenapa kau datang ke sini, belum puas kau melihat mereka yang menatap jijik pada ku mereka menganggap aku seperti sampah"teriak sisi dengan air mata yang sudah tak dapat dia bendung

"apa yang terjadi sayang"tanya Rubi lagi dengan nada halus

"kenapa...apa salah ku ...entah itu saat aku bersama mu atau pun sekarang kita sudah berpisah kau tetap saja membuat ku sakit huuhuuu apa kau belum puas jika belum melihat ku matiii"sisi menagis mengeluarkan apa yang membuatnya sesak dia bahkan tak menghiraukan jika mereka sudah menjadi tontonan gratis orang yang melintas

"sisi jaga bicaramu...kau akan selalu sehat dan bahagia jadi jangan bahas soal kematian"bentak Rubi

"bahagia hahaaa kau bilang bahagia...bagaimana aku bisa bahagia jika kau sumber kesedihan ku selalu berada di dekat ku dan kau lihat mereka semua memandang aku seperti memandang sampah"teriak sisi lagi

"apa yang kau bicarakan aku tidak mengerti"tanya Rubi dan mencoba menggapai tangan sisi

"kau tanyanya pada istri tercinta mu saja"

"kau istri ku sayang"jawab Rubi dengan hati seperti di sayat pisau melihat keadaan sisi saat ini

"papi Tante itu kenapa"tanya suara anak kecil membuat Rubi membalikan tubuhnya menghampiri suara itu

"Aru"panggil Rubi

"papi Tante itu kenapa..kok nangis"tanya Aru dengan polosnya

"itu ...Tante lagi sedih sayang"jawab Rubi sambil mengusap pelan rambut anak perempuan itu membuat hati sisi semakin sakit

seharusnya anaknya yang mendapat perlakuan itu batin sisi

"keluar..."kata sisi dengan lemah

"sisi...jelaskan dulu apa yang terjadi pada mu"tanya Rubi mendekati sisi sambil menggandeng Arumi

"keluarrrr..."teriak sisi yang langsung mendorong Rubi dengan kasar dari butiknya dia tak mau menambah sakit hatinya dengan melihat kasih sayang Rubi pada anaknya Alexa.

**

saat kembali ke kantor Rubi masih saja terbayang kejadian tadi di butik sisi sehingga dia tak bisa konsentrasi bahkan setelah kembalinya sisi ke Indonesia banyak pekerjaan Rubi yang dia serahkan pada Randi ,bahkan Rubi memberikan hak khusus pada Randi jika keadaan mendesak dan Rubi sedang sibuk dengan urusan sisi maka Randi bisa memutuskan sesuatu untuk perusahaan.

jam makan siang Rubi mengajak Randi makan siang bukan hanya sekedar makan Rubi bahkan seperti ABG yang baru puber dia menceritakan tentang sisi dan meminta solusi pada Randi bagaiman cara mendapatkan sisi kembali ,sedangkan yang di ajak curhat hanya setia mendengarkan

bagaiman dia akan memberikan solusi jika dia saja tak ada waktu untuk mendekati wanita apalagi sekarang bosnya yang tak lain Rubi sedang puber lagi dan makin banyak saja pekerjaan nya batinnya.