" Kamu disini?" tanya Lessya yang tiba-tiba datang masuk ke ruangan nya Ivan, dari tadi siang Lessya belum bertemu dengan Ivan Assistant nya itu.
"Maaf, Saya sedang mengerjakan tugas saya, Ada apa Sya?" jawab Ivan, Ivan sebenarnya takut saat ini, keberanian nya benar-benar tidak ada, bahkan untuk mengangkat wajah nya saja dia tidak mampu.
"Kamu kenapa, Sih?" tanya Lessya dengan gemas, melihat sikap Ivan yang berbeda dari biasanya
"Sa..ya....Tidak apa-apa,Sya." jawab Ivan dengan Gugup
"Kamu itu kalo bohong keliatan banget, Gak Pro." canda Lessya dan Ivan hanya tersenyum
Namun belum sempat Ivan menjawab, Pintu ruangan nya di ketuk, Lessya dan Ivan melihat ke arah ketukan pintu, ada Rita dan Papa Anton yang sudah berdiri di depan pintu.
"Pah..." ucap Lessya
Ivan langsung berdiri dan mempersilahkan Papa Anton masuk dan duduk di sofa ruangan nya.
"Saya bisa jemput, Kenapa Papa gak kabari saya?" keluh Ivan, sedikit menyesal telah melewatkan sesi penyambutan boss nya. Lessya sedikit terkejut mendengar Ivan yang memanggil nya Papa, biasanya Ivan memanggil Papa Anton dengan sebutan Bapak.
"Papa baru pulang, Ini sekalian mampir saja, Van." jawab Papa Anton. Lessya semakin terkejut mendengar jawaban dari Papa nya, karna biasa nya Papa nya selalu mengaku diri nya Saya, saat bicara dengan orang-orang lain.
"Duduk sini, Sya." pinta Papa Anton pada Lessya, Lessya pun lalu duduk di dekat Papa Anton.
"Papa mau kopi?" tanya Rita dengan sopan
"Boleh lah, Rit. Kopi hitam seperti biasa nya." jawab Papa Anton pada Rita, Rita pun segera pamit lalu membuat kopi untuk pemilik perusahaan ini.
"Ada apa Pah? Bukan nya Papa, Mama dan Kevin liburan ke Bandung?" tanya Lessya panjang
"Ada yang lebih penting dari itu, Mama mu dan Kevin sudah Papa antar ke Villa kita di Bandung, Papa sengaja ke sini untuk bicara dengan mu" jawab Papa Anton tidak terpotong.
"Sya..." Papa Anton menepuk punggung tangan Lessya yang sedang berada di atas paha nya, menutup rok pendek yang dipakai nya saat ini.
"Apa Pah?" tanya Lessya hati-hati dalam bicara, sepertinya Papa Anton akan bicara hal yang serius kali ini.
"Papa sudah bicara dengan Ivan." ucap Papa Anton
"Mengenai?" tanya Lessya dengan sedikit tidak sabar
"Papa ingin kalian menikah." ucap Papa Anton dengan nada serius, seketika Lessya kaget dengan ucapan Papa Anton tersebut.
"Ivan sudah bersedia menikah dengan mu." ucap Papa Anton
"Tapi Pah...." bantah Lessya dan Ivan menelan saliva nya, Ivan sudah menerka nya, Lessya pasti menolak permintaan Papa Anton untuk menikah dengan nya.
"Kevin perlu Daddy, Kamu tidak bisa Egois, Sya." ucap Papa Anton dengan meraih tangan Lessya, lalu di genggam nya erat
"Ivan laki-laki yang baik, Saat ini hanya Ivan yang bisa Papa percaya untuk menjaga Kamu, Kevin juga Mama mu." ucap Papa Anton memberikan penjelasan nya pada Lessya
"Lessya gak pantas buat Ivan, Pah. Lessya ini Janda dengan satu anak, Apa Papa lupa itu?" tanya Lessya pada Papa nya, Dan Papa Anton pun tersenyum
"Van...Kamu keberatan menikah dengan Lessya putri Papa?" tanya Papa Anton pada Ivan di depan Lessya saat ini.
"Seperti yang saya tadi bilang, Pah. Saya siap menikah dengan Lessya, Saya akan berusaha untuk menjadi Daddy nya Kevin." jawab Ivan dengan serius saat ini, Lessya yang mendengarkan jawaban Ivan merasa malu, kesal dan ingin marah, kenapa keadaan tidak selalu berpihak pada nya.
"Kamu sudah dengar sendiri kan?" Papa Anton bertanya pada Lessya dan Lessya mengangukkan kepala nya.
"Dan Jawaban Kamu, Sya?" tanya Papa Anton dengan tidak sabar, Lessya menarik nafas nya berat.
"Lessya perlu bicara dengan Ivan." jawab Lessya sambil menatap wajah Ivan, Ivan sengaja menatap balik wajah Lessya dengan serius, Ketakutan nya sudah tidak ada lagi, Ivan sudah mendengar permintaan Papa Anton dua kali, dan waktu nya memberikan ketegasan atas jawaban nya ini.
"Tidak...tidak...bicarakan saja di sini, Papa tidak ingin kamu mengintimidasi Ivan, Sya." ucap Papa Lessya dengan tertawa kecil, saat melihat putri nya menatap Ivan dengan wajah yang tegas.
"Pah...." keluh Lessya dengan sedikit lembut, mendengar tawa Papa nya tadi sudah bisa menggetarkan hati Lessya, jarang sekali bahkan bisa di bilang Papa Anton tidak pernah tertawa saat hanya berdua dengan Lessya saja.
"Lakukan untuk Papa mu yang sudah tua." pinta Papa Anton memohon pada Lessya dan Lessya yang saat ini tertawa kecil.
"Seperti nya Kevin itu pintar merajuk turunan dari Papa yah." canda Lessya dan Papa Anton pun tertawa, Di usap nya kepala Lessya dengan penuh cinta.
"Lessya minta waktu 1 bulan, Pah. Lessya belum mengenal Ivan secara pribadi, begitu juga Ivan. Jangan sampai Lessya menjadi Janda untuk kedua kalinya." pinta Lessya, Papa Anton yang mendengar jawaban bijak dari putri nya lalu tersenyum
" Baik lah, Sya... Papa setuju, 1 bulan kalian harus saling mengenal, Apabila tidak ada kecocokan beri tahu Papa, Papa pasti akan mencocokkan nya." jawab Papa Anton dan Lessya tertawa mendengar jawaban Papa Anton
" Itu pemaksaan Pah" ucap Lessya
"Karna kamu memang harus di paksa." jawab Papa Anton dengan segera.
"Bagaimana Van?" tanya Papa Anton Pada Ivan, tanpa perduli penolakan dari Lessya
"Saya setuju dengan Lessya, Pah." jawab Ivan, dan Papa Anton pun tersenyum mendengar jawaban dari Ivan, Papa Anton kenal sekali pada Ivan, Ivan tidak akan mungkin mengecewakan nya, tidak akan mensiasiakan kesempatan 1 bulan ini untuk lebih mengenal Putri nya.
Rita mengetuk pintu ruangan, lalu membuka nya pelahan, satu nampan berisi 3 cangkir kopi Rita bawa saat ini.
"Silahkan, Pah." Rita berkata dengan penuh hormat pada Papa Anton,
"Kok cuma 3, Rit?" tanya Papa Anton melihat hanya 3 cangkir yang berada di meja saat ini.
" Untuk Papa, Lessya dan Ivan." jawab Rita dengan malu-malu
"Hemmhh...Duduk sini Rit." pinta Papa Anton dan Rita pun menurut, Lalu duduk di samping kiri Papa Anton.
"Kopi nya untuk kalian bertiga saja, Nikmati sekarang. Papa Pamit pulang, karna urusan Papa sudah selesai." ucap Papa Anton dan Rita langsung berkomentar
"Kok gitu Pah..." ucap Rita yang sudah biasa akrab dengan Papa Anton
"Papa sedang bahagia, Ayo Minum. Dan awasi terus gerak-gerik mereka berdua. Laporkan semua kegiatan mereka ke Papa tanpa terkecuali." perintah Papa Anton, Rita yang belum paham maksud ucapan Papa Anton hanya bisa diam tanpa Ekspresi.
"Papa pulang" pamit Papa Anton pada 3 orang yang berada di ruangan ini,
"Pah..." teriak kecil Lessya, Ivan dan Rita
"Papa bisa sendiri, Ada Budi yang menemani Papa. Habiskan kopi nya, Dan jangan pergi sebelum kopi itu habis." pesan Papa Anton sambil tertawa kecil, Papa Anton sedang bahagia, Lessya tidak menolak permintaan nya, dan arti nya kecemasan nya untuk Lessya dan Kevin ada segera berakhir.