webnovel

Dunia Pasangan Romansa yang Tak Terduga (2)

Editor: Wave Literature

Ji Anning mengatupkan bibirnya dan menganggukkan kepalanya dengan lembut.

Sebenarnya ia tidak begitu tertarik untuk datang menghadiri sebuah acara atau kegiatan. Ia tidak suka dengan tempat di mana orang membuat-buat senyum mereka di depan orang agar terlihat ramah, namun sebenarnya tidak.

Tapi ia tahu Yang Yufang selalu mendambakan status dalam keluarga sejak lama, dan sekarang kakek berinisiatif untuk memberi kesempatan pada Yang Yufang untuk keluar dan bersosialisasi. Dan Ji Anning juga turut bahagia untuknya, jadi tidak mungkin ia akan membuatnya kecewa.

"Acara Biro Kebudayaan yang payah, tidak ada bagusnya untuk dikunjungi."

Ji Ruoqian mengangkat dagu tinggi-tinggi, sambil memandang seorang ibu bersama dengan putrinya. Yang Yufang dan Ji Anning dengan kesal berkata, "Mereka semua yang ada di sana adalah pejabat yang buruk dan tidak berbudaya."

"Iya, benar."

Ji Xiangting juga ikut menambahi.

Ji Chicheng, yang sudah lama terdiam, tiba-tiba bangkit berdiri dan pergi tanpa melihat orang-orang yang ada di meja makan.

Melihat sosok Ji Chicheng yang tinggi pergi, Ji Anning tiba-tiba teringat sesuatu, "Bu, aku sudah kenyang, aku berangkat ke sekolah dulu ya."

Ji Anning dengan buru-buru berpamitan pada Yang Yufang, lalu ia berdiri dan keluar dari ruang makan dan mengejar Ji Chicheng, "Paman."

Ji Chicheng mendengar Ji Anning memanggilnya, ia pun berbalik dengan santai dan menatapnya dengan acuh tak acuh.

"Gaun, apakah perlu aku cuci dulu?" Ji Anning tersenyum datar.

Ji Anning berharap ia akan mengatakan tidak, dan langsung mengembalikan begitu saja padanya.

Setelah Ji Anning melepaskan bajunya untuk berganti pakaian kemarin malam, ia menyadari bahwa gaun yang ia kenakan itu merek Chanel. Harganya pasti lebih dari 30.000 Yuan. Jika ia pergi ke laundry untuk mencucinya, harganya mungkin setara dengan ia kerja paruh waktu sebagai peran pengganti sebanyak 5-6 kali.

"Kamu bisa menyimpannya dan memakainya." Jawab Ji Chicheng ringan.

Setelah berbicara, ia berbalik dan berjalan keluar langsung ke pintu utama.

"Aku tidak…" Ji Anning melihat sosoknya yang sangat tinggi, memikirkan sesuatu, lalu berhenti bicara. Sorot matanya menjadi redup, dan ia mengganti ucapannya, "Aku akan mencucinya dan mengembalikannya padamu."

Di keluarga Ji, ia telah terbiasa dengan perlakuan orang-orang padanya.

Tapi Ji Chicheng selalu punya cara untuk membangkitkan harga dirinya, bahkan kebaikan sekecil apapun membuat Ji Anning tidak bisa mengabaikannya.

Langkah kaki Ji Chicheng tiba-tiba berhenti, dan jari tangan yang menggantung di sekitar kakinya, perlahan-lahan ia mulai mengepalkan tangannya.

Menahan diri adalah hal yang paling susah ia kontrol.

"Terserah kamu."

Suaranya terdengar sangat dingin, tanpa kehangatan sedikitpun. Setelah berbicara Ji Chicheng pun mulai melangkahkan kakinya dan pergi dengan langkah berat, perlahan ia mulai menghilang dari pandangan Ji Anning.

....

Ada kelas di pagi hari, setelah Ji Anning membawa roknya ke laundry, ia langsung bergegas berjalan menuju kelasnya.

"Ji Anning."

Ketika ia baru saja tiba di ujung tangga dan hendak naik, suara seorang wanita yang nyaring tiba-tiba memanggilnya dari belakang.

Seketika Ji Anning langsung menghentikan langkahnya, dan menoleh dengan bingung ke arah suara itu. Gadis bertubuh tinggi langsing, mengenakan sweater olahraga abu-abu, sedang berjalan ke arahnya sambil mengangkat kepalanya.

"Bai Guo."

Ekspresi Ji Anning seketika tampak terkejut, kemudian ia pun sedikit menyipitkan matanya, dan menebak dengan curiga maksud kedatangan Bai Guo.

"Mari kita bicara tentang Jingfeng."

Bai Guo berjalan di depan Ji Anning dan langsung mengungkapkan niatnya, "Aku telah menjalin hubungan dengan Jingfeng selama tiga tahun. Bisa dibilang aku dan dia telah pacaran selama lima tahun terakhir. Dia mencintaiku dan aku juga mencintainya."

Ketika berbicara ia sedikit mengangkat dagunya, dan ekspresinya tampak sangat percaya diri.

Ji Anning tertawa, "Hahaha, jika kalian begitu mencintai satu sama lain, kamu cukup pergi mencarinya, untuk apa mencariku."

Ji Anning bisa mengerti bahwa mereka saling mencintai, tetapi ia tidak bisa terima jika Bai Guo sampai ingin mengganggunya.

Setelah berbicara, Ji Anning berbalik dengan sikapnya yang dingin ia lanjut naik ke atas.

"Dia tidak mencintaimu, kamu harus paham ini, dan kamu harus melepaskannya."

Nada ini, desakan ini, lebih agresif daripada Ji Ruoqian.

Ji Anning menghentikan langkahnya, ia tidak menoleh ke belakang, tetap memunggungi Baiguo dan berkata, "Jika dia mengatakan dia tidak menginginkanku, aku tidak akan keberatan."