webnovel

PART 2

"Menikah???" Cinta mematung. Gadis itu nampak terkejut dengan ucapan mamanya yang menginginkannya menikah. Bagaimana bisa, pacar saja dia belum punya.

....Bara Pov....

Aku mungkin bisa dibilang pria sempurna, ya bagi para pengagumku. Paras tampanku banyak membuat para wanita memujaku ketika melihatku, terlebih dengan para mahasiswiku yang terkadang sengaja tebar pesona denganku. Ya, aku dosen. Dosen muda yang mengajar di salah satu universitas di jakarta. Kalian bertanya bagaimana aku kenal Cinta? Si gadis cantik yang katanya manja itu. Yang kemudian menjadi istriku, istri yang awalnya kutolak, tapi sangat aku cintai, ya BARA ADITYA MENCINTAI ISTRINYA, CINTA ANASTASYA. Sekarang dan tentunya selamanya. Hahaha...Kalian tidak akan percaya bahwa ternyata dia adalah mahasiswiku, terang saja! Karena aku baru 3 bulan mengajar disana, jelas aku tidak tahu bahwa kami berada di universitas yang sama.

....Bara Pov end....

"Bara!". Laki-setengah tua itu nampak memanggil nama anaknya. Dengan sigap anaknya menjawab "Iya pa. Ada apa?

"Papa mau bicara, duduk!" lanjut lelaki setengah tua itu.

"Papa dan Mama bertemu kawan lama kami di Bali. Sebelum kami pulang dari Bali kemarin, kami sempat mengobrol. Dan kami mencapai kesepakatan. Dan kami sama-sama setuju.

Terlihat sekali kebingungan di wajah Bara mendengar kalimat yang di lontarkan papanya. Apa maksudnya?

Bara mencoba bertanya guna memperjelas kalimat papanya.

"Maksud papa apa? Bara nggak ngerti pa!. Coba papa perjelas!".

Papanya sedikit mengehela nafas berat mengeluarkan kalimat. Dan akhirnya keluarkan kalimat siall itu...

"Kami mau menjodohkanmu!"

Kalimat itu lolos begitu saja dari mulut papa Bara.

Apa-apaan ini? Bagaimana mungkin orang tuanya seenaknya membuat kesepakatan perjodohan? Tidakkah berfikir ini bukan zaman Siti Nurbayah. Oh! Jika benar terjadi, maka merekalah Siti Nurbaya Milenial.

Bara hanya mematung terkejut mendengar kalimat siaalll dari ayahnya, yah anggap saja dia kurang ajar. Karena menganggap ucapan ayahnya siall. Tapi menikah buru-buru juga belum pernah terfikir diotaknya. Umurnya juga baru 24tahun untuk harus menyandang status menikah. Tapi kedua orang tuanya sangat keras kepala dan dia tau, sangat tau bagaimana papanya. Memiliki riwayat penyakit jantung, dia takut penolakannya justru membuat papanya terkejut dan kemungkinan terburuk anfal.

Awalnya ia menyanggupi permintaan perjodohan itu, namun tak berselang lama setelah ucapan papanya, mamanya pun menyodorkan sebuah foto seorang gadis cilik manis dengan kulit putih bersih nyaris sempurna dengan lesung pipit di pipinya yang menambah aura kecantikannya meskipun dia masih kecil. Senyumnya meneduhkan siapapun yang melihatnya. Betapa kagetnya Bara melihat dia dijodohkan dengan gadis kecil. Buru-buru dia berontak dengan kata-kata dan mendengus kesal.

"Mama papa apaan sih? Kalian mau Bara dianggap Pedofill dengan menikahi gadis cilik itu? Bara ini Dosen ma, pa. Bagaimana tanggapan orang jika Bara dijodohkan dan harus menikah dengan gadis cilik itu! Lagian orang tua mana sih, yg tega-teganya menikahkan anak sekecil itu dengan Bara! Apa mereka sudah tau berapa umur Bara? Bara 24 tahun pa, ma..!! Dan Bara yakin, di lihat dari fotonya, dia pasti masih berusia sekitar 12 tahun. Bara nggak mau pa! Lagian ini bukan zaman Siti Nurbaya, apaan sih pake jodoh-jodohan segala. Pokoknya Bara nggak mau! Titik!!! Mama papa tau Bara masih sama Angel kan?".

Kali ini ucapannya sanggup membuat papanya naik pitam dan mamanya hanya melihat perdebatan anak dan suaminya. Dan melupakan foto gadis kecil itu. "Mana angel? Kamu lupa? Sudah hampir 1 tahun kamu ditinggal pergi tanpa pamit. Kalau dia memang pacarmu, harusnya dia memberimu kabar setidaknya hanya untuk meminta putus darimu. Tapi toh nyatanya kamu ditinggal begitu saja kan?. Pikirkan baik-baik permintaan papa, dan papa harap kamu tidak menolaknya!.

...Bara PoV...

Setelah perdebatan panjang itu akhirnya aku, memilih pergi dari hadapan papa tanpa permisi. Aku heran dengan papa mengapa mau menjodohkanku dengan anak di bawah umur. Bisa-bisa aku digiring oleh KPAI karena menikahi gadis dibawah umur, aku tertawa kecil di sela-sela kesalku. Dengan kasar kubanting pintu kamarku, aku sudah tidak berfikir bagaimana reaksi papa terhadap penolakanku. Sudah kupastikan ia marah padaku, ah biarkan saja. Aku sudah menjadi seorang dosen, seorang guru, bahkan memiliki murid atau mahasiswa, masih saja di atur-atur. Aku dengan kasar meraih remot tv di samping ranjangku, kunyalakan tvku dan aku mencoba menonton tayangan televisi. Dan saat aku menekan salah satu channel, aku terpaku melihat seseorang yang aku kenal. Ya, lebih tepatnya seorang wanita. Astaga!!! Itu dia...

Bara terkejut bukan kepalang, ketika seseorang yang selama ini menghilang kini kembali muncul di hadapannya, lewat layar televisi. Paras masih tetap sama seperti setahun lalu ia temui bahkan bertambah cantik menurutnya. Di tamati acara televisi dimana ada, ya wanitanya, perempuan itu yang selama ini membayangi hidupnya. Dia sempat terkejut mengapa ia tidak mengetahui bagaimana kekasihnya bisa muncul di televisi, namun setelah mendengar sang pembawa acara mengatakan bahwa ini adalah tampilan perdananya ditelevisi, ia pun mengerti. Beberapa menit ia masih terdiam takjub melihat paras cantik kekasihnya di televisi, tanpa bergeming sedikitpun, tampak kekasihnya, Angel itu sedang menceritakan sepenggal kisah hidupnya. Namun tiba disuatu bagian ketika sang pembawa acara televisi bertanya, apakah ia memiliki pasangan? Dan jawaban Angel sungguh membuat badan Bara menegang menahan amarahnya.

"Oh, maksudnya ada pacar? Hahaha, saya belum pernah berpacaran. Saya sedang meniti karir saya menjadi seorang selebriti". "Yah, karir model saya cukup baik, tapi enggak ada salahnya kan? Jika saya merambah kedunia artis?" tambahnya sambil terkekeh.

Sang pembawa acara kembali menambahkan semua pertanyaan terakhir katanya. "Nona Camel, satu lagi pertanyaan saya sekaligus menutup QnA kita malam hari ini. Apakah anda memiliki kekasih?" sambil sedikit menirukan gaya berbisik.

Dengan nampak santai dan tersenyum lebar, artis Camelia Angeli itu menjawab. " Aduh mbak saya masih muda, saya bisa pastikan, saya tidak kekasih, bahkan saya belum pernah menjalin hubungan dengan siapapun. Saya baru menginjakkan kaki di Indonesia lagi. Apalagi sempat memiliki masa lalu dengan siapapun, itu hanya gosip, saya artis baru. Karir saya lebih penting. Dan jika ada yang mengaku pacar saya". Diam sejenak "mungkin dia fans fanatik saya hahaha" tambahnya jelas berbohong.

Wajah Bara seketika menjadi memerah dan bisa dipastikan lelaki itu sangat amat marah menahan emosi. Lalu selama ini dianggap apa dia?. Hanya angin lalu, atau masalalu yang terlupakan. Di bantingnya remot tv kesembarang tempat setelah mematikan tayangan tv. "Brengsek!!!." ucapnya marah.

Flashback beberapa tahun lalu....

Bara pov...

Namanya Camelia Angeli, dia satu sekolah denganku. Anak IPS. Satu-satunya wanita tercantik di sekolahku, bahkan banyak pria juga jatuh hati padanya, memiliki ambisi yang tinggi terhadap sesuatu. Tubuhnya yang tinggi dengan bulu mata yang lentik dan paras yang cantik membuat para pria dimabuk kepayang. Sebenarnya satu yang tidak kusukai darinya, dia suka tebar pesona kepada semua lelaki. Bahkan bersikap manja dengan semua lelaki yang menggodanya. Hei dude! Itu tak mengurungkan niatku untuk tidak menjadikannya pacar, niatku bahkan baik. Mengubah sikapnya. Dan yang kalian harus tau, dia menuruti kata-kataku saat menjadi pacarku.

Dan sore itu adalah hari spesial yang tak pernah ku lupakan, di taman tepatnya. Aku mengutarakan perasaanku.

"Angel! Kamu mau jadi pacarku?" ucapku bertanya pada gadis bernama Angel ini. Dia dengan paras cantiknya ternyata mampu membuat aku jatuh hati.

"Diterima!" jawab angel singkat. Begitu mudah dan singkat pernyataan cintaku, dan ya, kalian benar! Aku sangat gembira. Kupeluk erat tubuhnya, tanpa memperdulikan keadaan sekitar.

Kalian tidak perlu berfikir bagaimana aku menyayangi kekasihku, Angel. Sangat amat kusayangi dan aku cintai. Walaupun waktu itu aku masih duduk dibangku SMA. Aku pemuda tampan dengan segala pesona mampu membuat siapapun jatuh cinta, tapi pilihanku kujatuhkan pada Angel, yang sekarang menjadi kekasihku.

Tahun demi tahun kulalui dengan suka cita bersamanya, kami hampir tidak pernah bertengkar. Namun aku tau jelas, dia terobsesi menjadi seorang model internasional. Akupun tidak pernah melarangnya, kalian tahu? Aku mendukungnya 100%!!. Kenapa? Karena dia juga tidak pernah mempermasalahkan profesiku, diusiaku yang masih sangat muda. Aku menyelesaikan kuliahku hanya dalam kurun waktu 2 tahun setelah lulus SMA, jangan heran. Aku dianugrahi otak yang jenius.

Hingga tiba-tiba tepat hari dimana Angel meninggalkanku tanpa alasan yang jelas. Aku bingung, dia seolah hilang tanpa jejak. Tak bisa dihubungi, hampir tiap hari aku mencoba mencarinya, dalam waktu 6 bulan aku tetap tak bisa menemukannya. Terkadang aku berfikir, apakah dia sudah tidak ada lagi di muka bumi ini? Hingga aku sangat amat sulit mencarinya. Sedikit saja bagaimana tentangnya, aku tidak tahu. Dan di titik itulah aku menyerah. Ya!! Menyerah mencari dimana dia berada. Tapi kalian tidak akan pernah percaya, bahwa hatiku masih tetap padanya. Aku bodoh?! Yah kalian boleh berfikir demikian, tapi beginilah aku yang menyedihkan.

Flashback off...

"Sial!!!!" umpatnya.

"Bisa-bisanya dia!!!" Bara mengacak frustasi rambutnya mengetahui fakta baru bahwa selama bertahun-tahun dia tidak ada dihati wanita yang dicintainya. Bara menundukkan kepalanya, namun tersontak ketika tangan hangat seseorang menyentuk puncak kepalanya.

"Mama sudah lihat dan cukup mendengar semuanya. Sabar nak!" Ucap lembut seseorang yang sudah bersimpuh di sebelahnya. Bara mendongakkan kepalanya mencari siapa disebelahnya, dan ternyata itu Mamanya.

"Ma!" Ucap Bara lemah.

"Sekarang kamu sudah tahu sendiri kan? Bagaimana sifat asli pacarmu itu! Dari awal mama sudah tidak setuju kamu dengan dia, tapi kamu masih keras kepala. Feeling mama benar kan?" diusapnya lembut kepala anaknya.

"aku heran mah, kenapa aku dianugrahi otak yang cerdas dalam belajar, tapi otak yang lemah dalam hal percintaan. Menyedihkan!!!" katanya mengejek dirinya sendiri. " Lalu menurut mama, Bara harus apa?

"Lupakan!" jawab singkat mamanya.

Bara menghela nafas panjang, mengetahui jawaban singkat mamanya.

Yah! Apa boleh buat.

***********

Siang ini kampus lumayan ramai, aku baru menyelesaikan tugasku mengajar di beberapa kelas. Kuputuskan untuk langsung kembali kerumah. Aku mengemudikan pelan laju mobilku. Dan siall!!! Fikiranku kembali lagi pada Angel! Aku kembali teringat kalimat-kalimat di mulutnya. Brengsek!! Brengsek!!! Berkali-kali aku mengumpat.

Hahaha, kalian jangan kaget. Walau aku dosen, aku tetap manusia biasa yang bisa marah dan mengeluarkan kata-kata kasar. Tapi kata-kata itu tidak pernah kuucaplan pada seorang wanita manapun. Dan tidak juga dikalangan kampus tempatku mengajar,sudah pasti aku menjaganya. Kalian tentu tidak lupa bahwa aku masih seorang dosen. Tiba-tiba terbesit difikiranku.

"apa aku iyakan saja permintaan papa menjodohkanku? Mungkin dengan begitu aku bisa membalas sakit hatiku pada Angel. Dan aku yakin dia pasti menyesal ketika tahu aku juga sudah bisa melupakannya, karena aku sudah menikah. Persetan dengan masalah cinta atau tidak. Aku belum berfikir kesana. Mana tahu ketika tidak cocok, aku bisa bercerai!" ucapku dalam batin.

Hanya butuh waktu 15 menit aku sampai di rumah, karena memang jarak kampus tidak terlalu jauh dari rumahku. Kulirik ke arah dalam garasi, ternyata mobil papaku sudah terparkir rapi disana. Pasti papa pulang cepat hari ini. Tumben?.

Kulangkahkan kakiku menuju pintu rumah sembari mengucapkan salam.

"Assalamualaikum, Bara pulang!"

"Walaikumsalam!, sudah pulang nak?, sini duduk!" sahut mamaku dan langsung menyuruhku duduk di ruang tamu, kulirik ternyata papaku juga ada disana.

Mama terlihat mengeluarkan sesuatu dari dalam tas kecil miliknya, sebuah foto?. Aku mengenyit bingung.

Kemudian disodorkan kepadaku.

"Bara, ini! Ini foto terbaru gadis yang akan dijodohkan denganmu". Sebenarnya aku belum ingin membahas ini lagi, aku memutar malas bola mataku tapi juga mengambil foto dari tangan mama yang di sodorkan padaku.

Sial!!!... Pekikku dalam hati.

Aku menamati gadis dalam foto ini, cantik sekali, senyumnya manis sekali. Dan posenya? Yah, aku ingat! Pose gadis ini sama dengan pose gadis cilik yang tempo hari mama perlihatkan padaku. Hanya saja... Hanya saja dia jauh lebih cantik mungkinkan ini jelmaan dari dewi khayangan? Ah mungkin aku terlalu berlebihan. Tapi aku tidak berbohong, dia sangat-sangat cantik. Bahkan jauh lebih cantik dari Angel.

Lama kupandangi selembar foto yang mama berikan padaku, aku tersentak kaget mendengar suara papaku.

"Heh! Kamu kenapa?, terkesima?? Eh?"

Buru-buru kulentakkan di meja foto itu, tapi tetap sesekali aku meliriknya. Sungguh pemandangan yang amat indah. Aku berdehem, sedikit serak padahal tidak. Hanya untuk mengalihkan sikapku yang mungkin, ahh terliat bodoh dihadapan orang tuaku hanya karena memandangi sebuah foto.

"Bagaimana anak tunggal papa yg jenius ini? Papa bertanya sekali lagi padamu, apa kamu mau papa menjodohkanmu dengan anak teman papa? Papa tidak memaksamu, kali ini papa meminta pendapatmu. Tapi papa berharap kamu mau menerimanya, itu keinginan papa. Tapi sekalipun kamu menolak, yah! Ini bukan kuasa papa lagi. Papa akan menghormati keputusanmu dan atur sendiri siapa yang akan kau nikahi kelak!"

Panjang lebar sekali papa bertanya, padahal aku sungguh ingin langsung menjawab iya! Iya aku mau!. Aku berteriak dalam hati tanpa sadar mengucapkan mau...mau...mau. Sedang kepalaku dengan sadar ikut mengangguk. Dan membuat mamaku tersenyum lebar, dan papa melemparkan tatapan sinis, seolah mengejekku. Dia tahu, anaknya ini telah terpesona oleh calon istrinya. Hanya dengan menatap foto bisa jatuh cinta? Apa ini cinta? Mungkin iya mungkin juga bukan. Aku pernah seperti ini dulu..dulu sekali. Yah, siapa lagi kalau bukan pada Angel.

"Bagus kalau kamu setuju, papa sangat senang". Senyumnya lebar memberi tanda kepuasan atas jawabanku.

"Minggu besok kita kerumah calon istrimu, kau tentu harus mengenalnya dulu!" papa berbicara mengisyaratkan.