Malam yang Melelahkan

Mata Clio seketika membelalak. Dengan refleks, dia berseru, "Candra, awas!"

Tepat ketika Clio berseru, Candra sudah menjauhkan tubuhnya, menghindari tinju dari pria bertato itu. Hembusan angin dari pukulan itu menyapu wajahnya, memberikan rasa kebas sesaat.

Clio bergegas meraih Candra. "Jangan berkelahi di sini..." ucapnya dengan memohon sebelum menariknya pergi.

Tapi bagaimana mungkin pria tadi mau melepaskan mereka?

"Oh, jadi kau mau pergi sekarang?" cibirnya dengan mata memicing. Tiba-tiba, beberapa orang pria datang dari berbagai arah.

Clio menoleh ke kanan dan ke kiri, kemudian menggigit bibirnya dan melirik ke arah Candra. Dia berkata, "Sudah, lepaskan aku…."

"Mana mungkin!" kata Candra dengan dingin, seolah sama sekali tak peduli dengan semua laki-laki di sekelilingnya.

"Kita lihat apakah kau akan tetap keras kepala setelah ini!" geram pria bertato tadi. Dia memberi isyarat agar para laki-laki yang mengerubungi mereka mendekat.