Dengan suara keras, Petra mendorong pintunya terbuka, mengejutkan Julian dan Mia di lorong. Mereka menoleh ke arah Petra dengan bingung.
Petra mencibir dengan dingin. "Kau mau aku pergi?" tanyanya melalui bibir tipisnya.
Mia mengerutkan bibirnya. Jelas dia tidak melakukan apa-apa, tapi sekarang dia merasa seperti habis melakukan kesalahan dan sekarang tertangkap basah. "Eh…."
"Pak Petra sudah datang. Apa kita masih bisa beralasan?" Julian bersuara dengan tenang, wajah tampannya tidak menampakkan ekspresi apa-apa, namun suaranya yang hangat mengandung sebersit kesan mengejek.
Bibir Mia berkedut, namun dia merasa patut memuji momentum tindakan Julian…. Hanya saja, Petra masih suaminya, dan mereka tentu perlu memberi penjelasan.
"Aku kelilipan bulu mata..." kata Mia. "Julian hanya membantuku meniupnya."
Support your favorite authors and translators in webnovel.com