Patah Hati

Ingin rasanya Aurel turun dan memaki sang suami serta Lidya. Namun, hati kecilnya menyuruh Aurel untuk pulang. Saat ini yang bisa Aurel lakukan adalah marah dan kesal dengan keadaannya.

Kali ini Aurel melihat sendiri atas perselingkuhan yang dilakukan oleh suaminya itu. Aurel tidak menyangka kalau laki-laki yang dulunya sangat baik dan penyayang kini tega menyakiti perasaannya.

"Jahat! Kamu sangat jahat, Mas!"

Di dalam mobil, Aurel sedang patah hati. Tangis yang semula biasa-biasa saja kini semakin terisak sampai tidak bisa mengeluarkan suara. Saking sakitnya! Dada Aurel sesak dan hatinya seperti ditusuk-tusuk jarum.

Ini adalah kedua kalinya Aurel dikhianati oleh laki-laki. Aurel kini menyesal dengan keputusannya dulu.

"Andai saja aku dulu memilih sesuai kata hatiku, pasti sekarang ini aku sudah bahagia dengan Pangeran!"