Melisa mengira bahwa menantunya itu akan beranggapan sama dengan dirinya, tapi tanggapan Aurel ternyata di luar dugaan.
Dia berpikir, kenapa Aurel malah menanyakan kesetujuan dan percaya sama ucapan Vero? Padahal itu sungguh sebuah ke-haluan yang sulit dicerna.
"Jadi kamu mengiyakan omongannya Vero?"
Aurel mengagguk dengan mengulas senyum tipis di bibir.
Bukan hanya Melisa yang terkejut, Vero pun ikut syok, ternyata ada juga yang percaya dengan cerita yang telah ia katakan.
"Dia percaya padaku? Kok bisa? Padahal jelas-jelas Mama ngakak dan menyudutkanku. Eh, ternyata dia malah mengiyakan omonganku," batin Vero sembari menoleh dan menatap Aurel.
"Sayang, kok kamu bisa percaya sama Vero? Apa alasanmu? Memangnya kamu pernah ketemu sama Angel?" tanya Melisa menyelidik.
"Em ... Aurel sih gak tahu Angel itu siapa. Tapi di rumah ini memang ada penghuninya, Ma—"
Support your favorite authors and translators in webnovel.com