Tangan Soo Yin mengepal erat pada kedua sisinya. Langkahnya sedikit lebih cepat ketika melewati lorong. Ada amarah yang bergemuruh di dadanya ketika Aeri menyebutnya dengan wanita jalang.
Ia terus melangkahkan kakinya dengan hentakan kuat menapaki lantai. Sebagai salah satu cara untuk meluapkan segala amarah yang tertahan. Namun segera tersadar untuk marah karena Aeri tampaknya memang sengaja.
Sikap Jo Yeon Ho kepadanya lebih menakutkan daripada ucapan Aeri. Dadanya terasa sesak kali ini karena tidak biasanya ia bersikap seperti itu. Biasanya anak itu sangat ramah dan bersahabat.
Tadi justru tatapan Yeon Ho tampak sangat marah dan benci kepadanya.
"Apa dia mengetahui jika aku ingin merebut ayahnya?" gumam Soo Yin dengan kepala tertunduk lesu. Merasa seperti dibenci putra kandung sendiri.
"Pasti Aeri yang sudah berkata-kata yang buruk padanya," gerutu Soo Yin sembari mendesah panjang. Padahal tadi ingin sekali memeluknya agar bisa mencurahkan rindunya.
Brakk …
Support your favorite authors and translators in webnovel.com