webnovel

Dendam Yang Terpendam

Alma benar-benar kaget atas ajakannya Daffa. Karena, biar bagaimanapun juga, ia belum siap untuk keluar dari persembunyiannya yang sudah membuatnya semakin betah berada di dalam sangkar emas itu. Ya, apartemennya Daffa sudah membuat wanita cantik itu merasakan kenyamanan dalam hidupnya.

"Apa kita harus menemui kedua orang tuamu?" tanya Alma balik.

"Iya, Sayang, meskipun kamu tidak mau, tetap saja kamu pasti akan menemui mereka di kemudian hari. Jadi apa bedanya bertemu sekarang sama bertemu nanti? Toh sama saja bukan?" kata Daffa dengan santainya.

"I-iya, sih! Tapi aku belum siap karena istrimu—"

Belum juga selesai bicara, Daffa segera menyelangnya, "Kamu tidak perlu memikirkan hal itu, kamu ‘kan istri sahku dan dia sudah aku ceraikan sudah ku talak tiga malah. Jadi stop! Jangan bilang dia masih istriku, karena istriku yang sekarang sudah ada di depan mataku."