238 Murni Melesat Jauh

Air mata Murni akan berganti permata!

Raslina tersenyum, memberikan kabar baik ke semua orang.

Raslina ingat kembali saat di Canberra, ketika Murni mengemukakan

cita-citanya.

"Aku pengen jadi guru, atau jadi dosen lah...biar gagah gitu loh!" jawab murni di saat ditanyakan orang mengapa dia pengen kuliah lagi di Australia.

"Jelas sekali perbedaannya antara orang yang punya ilmu dan tidak berilmu, orang yang berpendidikan dengan yang tidak berpendidikan, orang yang berakhlak dengan orang yang tidak berakhlak!"

Raslina tertawa mendengar omongannya.

"Kalau ngomong begitu kamu sudah kayak ustadzah!" Murni tertawa menanggapinya.

.....

Segera saja menghubungi umi Fatimah mengurus izin berlibur Zaid ke pesantren, malamnya Zaid berangkat ke Jogja, istirahat sejenak di rumah, siangnya dia terbang ke Jakarta.

Di tempat yang berbeda,

Mbo Minah berurai air mata mengungkapkan kebahagiaannya.

"Subhanallah...akhirnya tercapai juga cita-citanya!"

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com

avataravatar
Next chapter