Raslina dan ibu Jamilah datang ke rumah Murni.
"Kami menginap di rumah sini saja, ya. Di rumah sepi!" Kata Raslina. Raslina hanya berdua dengan ibu Jamilah, Khanza sudah ke Adelaide.
Murni tidak menjawab, wajahnya pucat.
"Murni... Murni kamu kenapa?" Raslina memapah Murni duduk di sofa.
"Ada apa?" Rafael cemas.
"Kita ke rumah sakit, sepertinya Murni mau melahirkan!" Kata ibu Jamilah.
"APA!!!"
Rafael panik. Ini belum waktunya.
"Rafael kamu harus tenang! Supaya Murni juga tenang!" Raslina mengingatkan Rafael
Rafael mengangguk. "Tarik nafas, hembuskan. Tarik hembuskan!" Raslina menenangkan Rafael. Murmi yang mau melahirkan, Rafael yang tegang. Murni tertawa.
Haa! Mereka melihat ke Murni semua.
"Murni!" Mereka serentak berseru.
"Aku tidak apa-apa!" Kata Murni.
Melihat Murni santai, Rafael jadi tenang kembali.
Raslina tergelak. "Kok ke balik sih?!"
Bu Jamilah tertawa.
Nasib baik Murni. Suaminya bisa merasakan apa yang seharusnya dia rasakan.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com