webnovel

MARAH

Dani langsung menyuapi aku coklat dan tidak lama kemudian kedua anak gadisku datang dengan wajah khas bangun tidur.

"Akhirnya anak-anak mama bangun," ucap aku setelah mengunyah dan menelan coklat tadi.

Hana Hani langsung menghampiriku dan bersandar pada lenganku, posisiku kini berada di tengah-tengah mereka. Kedua gadisku mengusir adik kembarnya begitu saja.

"Mama, mana papa." Tiba-tiba Hani membuka mulutnya dan mengatakan itu, suaranya masih khas bangun tidur.

Aku mengusap kepalanya dan berkata. "Sabar ya anakku sayang," ucap aku sambil menatap Hani.

Tiba-tiba saja ponselku berdering ada panggilan masuk, keempat anak-anakku langsung menatap ponselku.

"Oh, papa," ucap aku setelah melihat siapa yang menelepon.

Aku langsung menjawab telepon itu.

"PAPA!" teriak kompak dari keempat anak-anakku.

Aku sengaja load speaker panggilan itu agar anak-anak bisa mendengar suaranya Yunki, karena ini hanya telepon biasa bukan video call.

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com