KECEWA

Yunki menganggukkan kepalanya dan diiringi senyuman tipis di wajahnya. Yunki mulai bisa meredam emosi dan sudah mengatur semua amarahnya.

Setelah 5 menit kemudian. "Anak-anak dimana?" tanya Yunki sambil menatapku dan posisi kami masih seperti tadi, aku masih duduk di pangkuannya dan tangannya Yunki melingkar di perutku.

"Ada di kamar sama bi Ika," jawab aku sambil menatapnya.

"Ke kamar yuk!" Yunki berbisik di telingaku.

"Ayo!"

Aku bangun lebih dulu dari pangkuannya diikuti Yunki bangun dari sofa. Kami melangkah bersama menuju kamar.

Yunki menghentikan langkahnya saat melihat kamar Hana Hani. "Aku mau kesini dulu, kamu duluan saja ke kamar!" pinta Yunki yang perlahan-lahan melepaskan genggamannya di tanganku.

"Oke!"

Aku tidak bisa memaksa Yunki dan sepertinya ia ingin melakukan sesuatu didalam kamarnya Hana Hani.

"Sayang, aku buatkan teh ya?" tanya aku saat melihat Yunki akan memasuki kamar Hana Hani.

"Aku mau jus mangga saja," jawab Yunki yang menoleh ke arahku.

"Oke!"