webnovel

Istri Pengganti

Naura kabur di acara pesta pernikahannya. Dia kabur bersama kekasihnya, karena dia menolak untuk di jodohkan dengan lelaki pilihan orang tuanya. Di saat kedua keluarga bingung, tiba-tiba saja Pak Alex orang tua mempelai lelaki meminta untuk acara pernikahan itu di langsungkan, dengan mengganti calon wanitanya. Dan saat itu, Khanza yang menggantikan kakak kandungnya menjadi pengantin pengganti. Namun Khanza tidak menyadari, kalau ternyata Dilan itu akan membalaskan dendam atas perlakuan Naura kepadanya lewat adik Naura. Karena Dilan tahu, Naura itu sangat menyayangi adiknya. Dilan akan menghancurkan hati Khanza seperti Naura yang telah menghancurkan hatinya.

Dwi_Susanti_7874 · Urban
Not enough ratings
10 Chs

Prolog.

Dua orang insan saling berhadap-hadapan, Mereka saling menatap. Air mata itu masih deras mengalir dari pelupuk mata Naura. Seorang wanita yang kini sudah mengenakan gaun pengantin lengkap dengan aksesoris- aksesorisnya. Wanita itu menatap lekat manik mata kekasihnya Devano.

Devano tersenyum. Dia mengusap air mata Naura.

" Sudahlah sayang, jangan menangis. Aku sudah ada di sini. Kamu tidak akan pernah menikah dengan lelaki pilihan orang tua kamu." Ucap lelaki yang bertubuh tinggi tegap itu.

Lelaki itu adalah kekasih Naura. Lelaki itu bernama Devano. Dia lelaki tampan, dia lelaki yang sangat mencintai Naura dan begitupun Naura yang sangat mencintainya. Namun, orang tua Naura tidak pernah merestui hubungan Naura dengan Devano.

Orang tua Naura dan orang tua Devano adalah saingan bisnis. Mereka bersaing dan bermusuhan sudah sejak lama. Namun, setelah mereka tahu,kalau anak-anak mereka mempunyai hubungan dekat, mereka sangat menentang keras hubungan anak- anak mereka. Bahkan sampai detik ini, mereka itu masih melarang Devano dan Naura bertemu.

" Dev, bawa aku pergi dari sini Dev." Ucap Naura.

Devano tersenyum. " Itu pasti Naura. Aku pasti akan membawamu pergi dari sini." Ucap Devano.

Naura tersenyum. Dia tampak lega mendengarnya. Akhirnya penantiannya tidak sia-sia. Devano tidak terlambat untuk menjemputnya dan membawanya pergi.

Sedari tadi Naura menunggu. Dia sangat gelisah dan cemas menanti kehadiran Devano. Naura takut Devano tidak akan mau menjemputnya dan mengajaknya kabur.

" Ayo sayang. Tunggu apa lagi. Aku janji, aku akan membawamu pergi dari pesta sialan ini."

Naura tersenyum. Tanpa fikir panjang lagi, Naura dan Devano pergi. Mereka pergi keluar lewat jendela kamar Naura.

" Ayo sayang...!" kata Devano sembari membantu kekasihnya itu turun dari jendela.

" Ha...ha..." Naura dan Devano tertawa riang, saat mereka telah masuk ke dalam mobilnya.

" Bagaimana sayang, apakah kamu sudah siap, untuk meninggalkan orang tuamu, dan hidup bersama dengan ku?" tanya Devano menatap dalam manik mata Naura.

" Tentu. Apa sih yang tidak buat kamu." Kata Naura

" Bagus. Aku senang dengarnya Naura. Kamu sekarang adalah milik ku sepenuhnya. "

" Dev, aku tidak pernah peduli apapun. Aku sangat mencintaimu Dev. Mencintaimu melebihi apapun. Aku tidak mau kehilangan kamu." Kata Naura sembari menggenggam tangan Dev erat.

" Iya Naura. Aku percaya sama kamu. Kamu itu wanita yang sangat aku cintai melebihi apapun. Aku cinta sama kamu Naura." Ucap Devano.

Devano dan Naura kemudian pergi meninggalkan rumah Naura, meninggalkan pesta besar itu.

****

Devano dan Naura sudah jauh pergi meninggalkan pesta. Sementara di rumah Naura sudah banyak tamu undangan yang menunggu Naura turun.

Dilan tunangan Naura tampak masih berdiri di antara para tamu. Yah, hari ini adalah pesta besarnya. Dilan akan menikah dengan wanita pilihan orang tuanya. Dilan adalah lelaki tampan dan mempesona. Tapi sifatnya itu dingin, tertutup, dan wajahnya juga terlihat sangat menyeramkan bila di pandang.

Dia lelaki yang berwajah tampan, bertubuh tinggi, tegap dan berkulit putih bersih. Namun, sifatnya sangat berbanding ke balik dengan Dirga adiknya. Dirga adalah sosok lelaki yang ramah, humoris, dan dia mudah bergaul dengan siapapun. Dan sekarang, Dirga sedang bercanda dengan Khanza adik dari Naura. Yah, Naura mempunyai satu orang adik bernama Khanza. Dan, Dilan juga mempunyai seorang adik bernama Dirga.

Dilan dan Naura sudah bertunangan enam bulan yang lalu. Menurut Dilan, Naura itu wanita yang sempurna. Dia sangat cantik, dan dia juga ramah dan bisa membuat hati Dilan sedikit terbuka untuk Naura. Namun, pada kenyataannya, walaupun Naura itu sudah menjadi tunangan Dilan, Naura tetap saja masih berhubungan dengan Dev. Dev kekasih yang selama ini Naura cintai dan Naura sangat menggilai lelaki tampan itu. Karena, Naura itu sudah sangat tahu betul luar dalamnya Dev.

" Dilan, selamat yah. Sebentar lagi, kamu akan menjadi seorang suami." Kata Rangga sahabat dekat dari Dilan.

" Makasih ya Bro,"

Rangga tersenyum. " Istrimu itu pasti akan sangat cantik."

" Iya itu tentu. Tidak berdandan saja dia sudah cantik, apalagi jika dia mau berdandan." Kata Dilan.

Dilan terlihat tampak bahagia. Siapa yang tidak bahagia, sudah bertahun-tahun Dilan tidak dekat dengan wanita. Memang sifatnya yang terlalu dingin dan serius, membuat para wanita tidak betah lama-lama berpacaran dengan Dilan. Lagian, Dilan juga tidak pernah serius berhubungan dengan wanita.

Tapi, jika orang tuanya yang meminta, Dilan tidak akan bisa menolak. Dilan tidak bisa menolak untuk di jodohin dengan Naura. Karena ternyata, Naura mampu membuat Dilan jatuh cinta lagi.

" Ah, kemana sih Naura. Kenapa dia lama sekali. Sebentar lagi, penghulu datang. " Gerutu Bu Arin mama dari Naura.

" Kenapa sih Ma...?" tanya Khanza.

" Itu, kakak mu. Kenapa tidak turun-turun." Kata Bu Arin.

" Masih di rias kali Ma."

" Masih di rias apanya sih Khanza, lihatlah periasnya udah turun dari tadi." Bu Arin sudah mulai kesal.

" Ya udah. Biar Khanza yah yang lihat Kakak." Kata Khanza.

" Iya sayang. Sana coba lihat kakak mu. Sekarang dia lagi ngapain. Suruh dia turun sekarang. Penghulu sudah mau datang. "

" Iya Ma. Siap...!" Kata Khanza.

Khanza kemudian melangkah ke atas menaiki tangga. Dia akan memanggil kakaknya.

Khanza adalah adik dari Naura. Khanza gadis yang periang, humoris, manja, dan dia itu sedikit usil. Dia masih berusia 18 tahun. Beda tujuh tahun dari kakaknya. Tapi, kedua anak Bu Arin itu selalu kompakan. Jarang- jarang cekcok dan adu mulut. Itu semua karena Naura yang selalu mengalah dengan adiknya. Dia memang wanita yang pengertian, lemah lembut, feminim, juga dewasa.

Naura satu- satunya wanita yang bisa membuat hati Dilan sedikit terbuka. Dilan lelaki yang terkenal dingin, dan tempramen itu , mendadak berubah saat mengenal sosok Naura. wanita yang sudah enam bulan menjadi tunangannya. Dilan sudah sedikit mempunyai rasa pada Naura. Tapi, tidak dengan Naura. Naura itu terus saja dalam ke pura- puraan nya. Dia selalu berpura-pura di depan Dilan, kalau dia juga menginginkan pernikahan itu.

Tok tok tok...

Khanza mengetuk pintu kamar kakanya. Sudah tiga kali ketukan, namun tidak ada jawaban dari dalam. Khanza perlahan-lahan membuka pintu kamar Naura.

Ceklek...

Khanza membuka lebar-lebar pintu itu. Khanza kaget. Dia tidak mendapati Nuara di kamarnya.

" Kak....Kakak...di mana kamu Kak? Itu acara sebentar lagi mau di mulai." Ucap Khanza sembari matanya menelusuri semua ruangan di kamar Naura.

Khanza melangkah ke arah kamar mandi.

Ceklek, Khanza pun membuka pintu kamar mandi. Khanza terkejut. Dia tidak menemukan kakaknya itu.

" Kakak," Ucap Khanza sedikit frustasi. Mudah-mudahan saja firasat Khanza tidak benar. Dari kemarin perasaan Khanza memang tidak enak.

" Mudah-mudahan, Kakak nggak kabur dari pesta ini. Kalau dia kabur, benar- benar gawat." Gumam Khanza.