Rumah Baru

“A…aku bisa menjual rumah ini…” ucap Molly.

Harriet mengangkat alisnya. “Mm-hm, dan untuk apa uangnya?” tanyanya.

“Aku ingin membuka usaha dan… mengumpulkan banyak uang, Lalu… aku ingin mencari kakakku,” jelas Molly kemudian.

Harriet merasakan dadanya perih. Molly hanya memiliki kakaknya, dan ia tidak ingin ditinggalkan oleh satu-satunya keluarga yang ia miliki, sekejam apapun keluarga itu telah berbuat padanya. Ia merasa ia memiliki kesamaan dengan Molly.

Ia mengingat ibunya sendiri, Helena.

Walau bagaimanapun, wanita itu adalah wanita yang membesarkannya. Hati kecilnya tidak bisa membunuhnya dan tidak ingin ditinggal olehnya.

“Baiklah. Bagaimana kalau begini saja,” Harriet meraih tangan Molly dan menariknya ke pangkuannya. “Aku akan membeli rumah ini dan memberikan uangnya padamu untuk disimpan.”

Molly mengerjap, membuat matanya berbinar-binar penuh antisipasi. Ia mengangguk.