webnovel

Aku Tidak Marah

Ezra mengerutkan alisnya saat ia mencium aroma sup ayam yang begitu sedap pagi itu. Kesadarannya semakin cepat bangkit saat ia merasakan sentuhan tangan besar dan lebar seseorang di pinggangnya, naik ke arah dadanya.

Mata Ezra terbuka dan langsung melotot saat ia menyadari apa yang sedang tangan itu incar.

SLAP!

Ia tidak tanggung-tanggung, langsung menampar tangan nakal itu menjauh dan menoleh ke arah pria di belakangnya, pelaku dari sentuhan-sentuhan nakal itu. “Your Highness!”

Pra berambut biru langit itu tersenyum sok polos padanya dan mencium pipinya.

Ezra merasa agak risih dengan perlakuan pria itu, namun wajahnya merona karena ia juga merasa malu.

“Selamat pagi, my Empress-to-be,” bisik pria itu.

Ezra mengerjap pada sikap Ezekiel, suaminya, yang begitu manis itu. Ia menoleh ke arah grandfather clock di pojokan ruangan dan terkesiap.

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com