Dalam terburu-buru pergi ke klinik, saya lupa untuk sarapan. Jika Ibu masih hidup, dia akan membanjiri telinga saya dengan ceramah karena mengabaikan kesehatan saya dan cucunya.
Berjalan di bawah langit pagi yang indah, saya menuju toko roti terdekat. Jarak antara toko roti dan gedung dimana klinik tersebut berlokasi hanya sepelemparan batu, namun saya harus menarik napas saat tiba. Sepertinya tubuh saya sekarang mudah lelah.
Saya meraba-raba di dalam tas saya sampai saya menemukan sapu tangan saya dan menggunakannya untuk menghapus butiran keringat di kening saya sebelum memasukkannya kembali ke dalam tas saya.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com