webnovel

Reruntuhan, Harta Peninggalan (2)

Editor: AL_Squad

Pidatonya mendadak berakhir.

Ekspresi Tetua Mei berubah pucat dan matanya menampakkan ketakutan.

Alasannya karena si pria berjubah hitam mengalihkan pandangan kepadanya dengan niat membunuh yang jelas di mata dinginnya. Tetua Mei merasa seolah-olah ada sebuah tangan yang meremas lehernya, mendadak merasa sangat sulit untuk bernafas.

"Lidahmu sangat tidak sopan!" Suara pria berjubah hitam dingin seperti sebelumnya dan niat membunuh di tubuhnya tidak menghilang. "Jika kamu mengucapkan satu kata lagi, aku akan mengirim dirimu ke kubur!"

BUM!

Kemudian kekuatan kuat menyerbu ke arah Tetua Mei. Dia tak bisa mengelak tepat waktu dan serangan itu mendarat tepat di dadanya, membuat dirinya terhuyung ke belakang. Dia memuntahkan seteguk darah dan wajahnya menjadi sangat pucat.

"Tetua Mei!"

Ekspresi Tetua Yun langsung berubah. Lalu dia bergegas memapah tubuh Tetua Mei sambil menatap waspada pada pria berjubah hitam.

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com