webnovel

Guoguo Si Bulu Tajam (1)

Editor: Wave Literature

"Itu... kakak keenam, bukan? Apa yang kamu lakukan, sih?! bukannya kita sudah sepakat kalau akhir bulan ini aku baru pergi ke sekolah, kan?! Aduh, apa yang kalian lakukan, sih?! Lepaskan aku!" kata Xuanyuan Poxi.

"..." sayangnya Xuanyuan Pofan hanya diam saja.

Setelah dari kamar si gendut yang berantakan, pengawal kelima dan pengawal keenam lalu membawanya pergi keluar dari kediaman Cheng Zhu. Pengawal kelima dan pengawal keenam adalah dua pengawal yang paling patuh dan yang paling terus terang dari pengawal lainnya.

Kedua pengawal itu tidak akan keberatan dengan siapapun atau ragu sedikitpun dalam menjalankan perintah. Tidak peduli perintah yang diturunkan oleh Tuannya itu apa, mereka juga tidak peduli dengan perintah itu ditujukan ke orang yang sepenting apa.

"Aduh! Kakak keenam... aku baru saja mengatakan apa sih?!" tanya Xuanyuan Poxi.

"..." namun, Xuanyuan Pofan masih diam saja.

"Aduh! Kakak keenam yang aku katakan itu hanya bercanda, jangan..." kata Xuanyuan Poxi. Tapi, suaranya terdengar semakin pelan...

Liuli Pingping yang baru selesai merebus sup tulang babi, kemudian menuju ke arah tempat makan. Lalu, ketika dia berjalan melewati kamar ibu Liuli Guoguo, dia melihat peristiwa itu. Yaitu, si gendut yang dibawa keluar paksa oleh kedua pengawal yang tidak punya ekspresi sama sekali. Ini, ini, ini? batinnya penuh dengan tanda tanya.

Ketika tanpa sengaja berbalik, Liuli Pingping pun melihat Raja Huayou, membuat mata aprikotnya langsung berbinar-binar, Huwaaaaahhh! Raja Hua You! Tuhan, inilah takdir yang biasanya diceritakan, kan?! katanya dalam hati dengan semangat. Sup tulang babi yang berada di tangannya, pada akhirnya akan masuk juga ke perut Raja Huayou, dia senang sekali sampai-sampai sulit bernapas.

Dengan berpikir seperti itu, Liuli Pingping pun segera berjalan masuk ke kamarnya ibu Liuli Guoguo, "Hamba Liuli Pingping datang mengunjungi Raja Huayou." katanya sambil berjalan ke depan Xuanyuan Pofan. Matanya tampak berkedip-kedip sambil menggoyang-goyangkan badannya.

"Kamu keluar, tidak boleh masuk ke kamar ibuku!" kata Liuli Guoguo yang berada di dekapan Xuanyuan Pofan dengan marah sambil memelototi Liuli Pingping secara tiba-tiba.

"..." saat itu juga Xuanyuan Pofan memperhatikan riasan dan setiap gerakan Liuli Pingping, Ini pasti salah satu Nona yang ada di kediaman ini, mungkin ini adalah kakak Liuli Guoguo, sepertinya Liuli Guoguo tidak menyukainya? batinnya.

"Kamu..." bentak Liuli Pingping, Dasar bocah tengik ini! batinnya kemudian.

Ketika Liuli Pingping mau meluapkan kemarahannya ke Liuli Guoguo, membuatnya tidak jadi melakukannya karena melihat Liuli Guoguo yang masih berada di pelukan Raja Huayou. Karena ada Raja Huayou di tempat, jadi dia harus bisa menahan ekspresinya, makanya dia berusaha untuk tetap tenang sambil enutup bibirnya yang berlipstik merah.

"Eh Liuli Guoguo, kalau begini kamu salah, loh! Aku kan kakak ketigamu, kamu tidak boleh berbicara denganku seperti itu. Apalagi disini ada Raja Huayou, jangan sampai membuat Raja Huayou menganggapmu tidak sopan nantinya." kata Liuli Pingping sambil meletakkan piring kayu berwarna merah, dengan tutup zamrud di atas meja.

Bibir Liuli Guoguo cemberut, dia meronta-ronta karena ingin turun dengan marahnya dari dekapan Xuanyuan Pofan. Sampai akhirnya dia turun ke tanah, dia pun akhirnya berjalan ke samping meja. Lalu menjinjit sampai terdengar bunyi tap tap tap tap, kemudian berlari keluar dan dengan sengaja menendang piring kayu berwarna merah itu.

Klantanggg !

Liuli Guoguo benar-benar seperti landak yang bulunya berdiri, sehingga membuat piring kayu itu terlempar terbang keluar.

"..."

Semua orang disitu terkejut, termasuk Xuanyuan Pofan yang dari tadi diam tidak bersuara. Dia tidak menyangka kalau Liuli Guoguo, Nona kecilnya yang biasanya suka takut, suka menangis, selalu menurut sambil tertidur dan makan di pelukannya, ternyata dia juga bisa marah sampai seperti ini.

Liuli Guoguo kenapa bisa begini? batin Xuanyuan Pofan yang memikirkan ini sambil memicingkan matanya. Lalu, dia mengalihkan tatapannya ke Liuli Pingping yang tercengang karena terkejut. Saat ini, mata Liuli Pingping memancarkan cahaya yang dingin.

"Adik keenam, kamu, kamu, apa yang kamu lakukan ini! Ini..." teriak Liuli Pingping. Sup tulang babi Hongzao ku yang dengan susah payahnya aku rebus selama dua jam! Huwaaaaahhh! Aku memasak ini untuk Raja Huayou! Bukan aku masak untuk kamu tumpahkan! Huwaaaaaaahh, bagaimana bisa kamu… batinnya dengan kesal.

Liuli Pingping benar-benar sudah sangat marah, jika bukan karena Raja Huayou yang sekarang ada di tempat. Ia pasti sudah menyuruh orang untuk mengikat Liuli Guoguo dan memukulnya.

"Huwaaaa… Huwaaahhh hiks hiks hiks, keluar kamu! Hiks hiks hiks... aku tidak mau kamu masuk ke kamar ibuku, kamu jahat! Hiks hiks hiks..." kata Liuli Guoguo sambil menangis.

Setelah Liuli Guoguo melempar piring itu, belum sempat kemarahannya mereda, tiba-tiba mulutnya sudah kusut lalu menangis sejadi-jadinya. Dia meluapkan kemarahan yang ditahannya, sampai semuanya keluar...