Guin menoleh ke kanan dan ke kiri. Dia mencari keberadaan Gavin. Sepi senyap tanpa suara.
"Gavin ke mana? Apa dia sudah mengancing pakaiannya?" gumam Guin.
Tap... Tap... Tap...
Guin keluar dari kamarnya. Dia melihat semua orang berkumpul dan yang paling tidak dia mengerti, posisi Gavin yang seakan ingin menelan Tuan Grissham.
Langkah Guin tidak lagi santai. Dia berjalan cepat, menuruni tangga untuk menghentikan Gavin.
Rumah yang dibuat Sedamai mungkin meski tetap saja panas, seperti neraka.
Nyonya Calista yang selalu mengalah demi rumah yang dia tinggali terasa kembali hangat.
"Gavin!" panggil Guin lirih. "Lepaskan lengan Daddy. Gavin harus sabar," kata Guin.
Gavin melepaskan cengkraman tangannya. Dia menuruti ucapan Guin. Kedatangan Guin membuatnya tenang seperti semula.
"Mommy, ayo kita kembali ke kamar," ajak Gavin.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com