Mata Gavin terbuka. Dia mengerjapkan matanya yang terasa silau oleh lampu ruangan yang terang.
Disisinya, tidak ada siapapun yang menemani. Ada kekosongan yang membuat hatinya hampa.
Kepalanya yang terbalut oleh perban, juga bagian tubuh lain yang tergores oleh aspal jalanan, terasa nyeri namun ada yang lebih menyakitkan lagi.
Gavin duduk, menghilangkan rasa sakit ditubuhnya. Gavin melihat Nyonya Calista yang terbaring dengan mata sembab.
"Aku hanya bersama Mommy, berarti Guin belum juga ditemukan. Maaf, Mommy. Aku harus mencari Istriku," gumam Gavin, lirih.
Gavin melepas kasar infus yang tertancap dilengannya. Darah yang keluar tidak Gavin hiraukan. Dia keluar dengan tubuhnya yang terhuyung-huyung tidak stabil.
Gavin menjadi pasien buronan karena keluar tanpa persetujuan Dokter. Sebelum itu, Gavin mengambil uang dari dompet Nyonya Calista. Meski tubuhnya tidak kuat tapi Gavin tetap bersikeras mencari Guin.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com