webnovel

Puas

Editor: Wave Literature

Ibu Gong terkekeh mendengar penjelasan dari Gong Mo. Menyukai Gong Mo tapi malah mengganggunya, sama seperti kelakuan anak TK saja. Ketika sudah mulai memasuki pasar, mereka bertiga tidak mengobrol dan serius membeli makanan.

"Cuaca sedang panas, kita akan membuat dua hidangan dingin, lalu merebus sepanci kacang hijau dan sup labu." Kata Ibu Gong.

"Terserah Ibu saja!" Ucap Gong Mo sambil tersenyum.

Ibu Gong dengan hati-hati memilih beberapa sayuran yang segar. Ketika Ibu gong baru saja hendak membuka dompetnya untuk membayar, tiba-tiba Sheng Nanxuan sudah menyerahkan uangnya kepada penjual.

Ibu Gong berkata dengan bingung, "Bagaimana bisa aku dengan senang hati membiarkanmu membayarnya?"

Kemudian Sheng Nanxuan mengambil sayuran dari penjualnya sembari berkata, "Seharusnya begitu."

Ibu Gong berhenti sejenak dan terlihat puas. Mulai dari membeli sayuran, dan juga membeli semangka besar, semuanya Sheng Nanxuan yang membayarnya dan ia juga yang membawakan semua barang belanjaannya.

Sebelumnya Ibu Gong selalu merasa ribet ketika harus belanja dan membeli sayuran ke pasar. Namun, kali ini ia sama sekali tidak merasa ribet karena harus membawa barang belanjaan yang sudah dibeli. Ia juga bisa berjalan dengan dengan cepat seperti angin.

Gong Mo sedikit merasa malu dan ingin membantu Sheng Nanxuan untuk membawakan barang belanjaannya. Namun Sheng Nanxuan malah berkata, "Tidak masalah."

"Terlalu berat, kan?" Belanjaan ini jumlahnya lebih dari lima kilogram.

Sheng Nanxuan menundukkan kepalanya, "Menggendongmu saja tidak masalah, apa kamu pikir sayuran ini lebih berat darimu?"

Gong Mo kaget ketika Sheng Nanxuan tiba-tiba berkata seperti itu, kemudian ia pun buru-buru melihat Ibunya. Ia takut ibunya akan mendengar apa yang dikatakan Sheng Nanxuan barusan. 

Karena melihat Ibunya tidak menanggapi, Gong Mo pun merasa lega dan menepuk-nepuk Sheng Nanxuan sebentar. Kemudian, ia bereaksi dengan melihat ke belakang, "Menurutmu siapa yang lebih berat?"

Sheng Nanxuan tidak mengatakan apapun, ternyata wanita sangat peduli dengan berat badannya.

*

Setelah kembali ke rumah, Ibu Gong mulai memasak makanan untuk mereka makan. Gong Mo mengambil kentang dan ia pun berjalan keluar sembari berkata, "Aku akan mengupasnya di luar."

"Sana, sana!" Ibu Gong memutar matanya dan berkata, "Siapa yang tidak tahu kamu ingin berbincang dengan pacarmu?"

Gong Mo menghela napas tanpa mengatakan apapun. Ternyata Ibu Gong tahu saja apa yang ada di dalam pikiran Gong Mo.

Di ruang tamu, Gong Mo melihat Sheng Nanxuan sedang duduk di sofa sambil membaca koran. Kemudian ia pun ikut duduk di sofa, lalu Sheng Nanxuan meletakkan koran itu dan menatapnya.

Gong Mo melihat ke arah dapur sembari mengambil kentang yang ia letakkan di atas meja, kemudian ia pun mengupasnya, dan berkata dengan suara rendah, "Aku baru saja memberitahu Ibuku bahwa Kakakmu dan aku sudah putus…"

Setelah menghela napas, Sheng Nanxuan mengulurkan tangannya dan mengambil kentang itu, "Aku saja."

"Kamu bisa?" Tanya Gong Mo dengan heran.

"Aku memiliki kemampuan belajar yang lebih baik daripada kamu, melihat kamu yang lama mengupasnya tapi masih belum bisa mengupas dengan baik. Aku yang bodoh."

"…..." Apakah baik menghina diri sendiri? Batin Gong Mo.

Namun, Sheng Nanxuan benar-benar bisa mengupas kentang dengan cekatan. Dalam benaknya, Gong Mo berpikir, Tidak mungkin belajar secepat itu, kan? Bagaimana bisa begitu mudah melakukannya untuk pertama kali? Lalu ia bertanya, "Kamu bisa memasak?"

"Tidak bisa." Jawab Sheng Nanxuan sambil mengangkat matanya dan menatap Gong Mo, "Apa kamu ingin calon suamimu bisa memasak?"

Gong Mo menggelengkan kepalanya.

"Kamu bisa?" Tanya Sheng Nanxuan sambil mengupas kentang.

"Bisa, tapi untuk kedepannya aku ingin bekerja. Aku tidak ingin menjadi ibu rumah tangga. Tidak masalah jika aku memang harus menjadi ibu rumah tangga. Tapi jangan menghalangiku jika aku ingin mencari uang. Jika aku ingin bekerja dan ingin mengurus rumah, itu bukan hal yang baik!"

Sheng Nanxuan terkekeh, "Jangan khawatir, kamu tidak perlu mencari uang, dan kamu tidak harus melakukan pekerjaan rumah. Nikmati saja hidupmu dengan baik."

"Mimpi, ya kamu!" Ucap Gong Mo sambil tersenyum, "Kamu pikir kamu seorang miliarder?"

"Tentu saja tidak." Sheng Nanxuan ini seorang Triliuner, tahu?

"Mana kentangnya? Kenapa lama sekali mengupasnya?" Ibu Gong keluar dan melihat Sheng Nanxuan memegang kentang, dan ia pun berkata dengan nada mencela kepada Gong Mo, "Kenapa kamu menyuruh Nanxuan yang mengupas kentangnya?"

"Memang ini yang harus saya lakukan." Sheng Nanxuan berdiri, kemudian ia pun berjalan sambil membawa kentangnya, "Bibi, saya akan membantu Bibi memasak."

"Tidak perlu, istirahatlah. Momo, potong semangkanya."

"Oh…" Gong Mo pun langsung bangkit berdiri.

Ibu Gong tersenyum pada Sheng Nanxuan dan kembali ke dapur terlebih dahulu. Kemudian Gong Mo mendatangi Sheng Nanxuan dan berbisik, "Sepertinya Ibuku telah menerimamu."