Sheng Nanxuan mengangkat alisnya dan dengan sengaja ia bertanya, "Ada apa?"
"Aku…" Gong Mo memeluk dadanya sendiri dan berkata, "Di mana pakaianku?"
"Pakaianmu basah karena hujan, aku khawatir kamu bisa masuk angin, karena itu aku lepas semuanya."
Semuanya? Batin Gong Mo.
Tubuh Gong Mo terasa kaku selama beberapa saat, ia tercengang ketika sadar bahwa dirinya hanya mengenakan kemeja saja. Gong Mo benar-benar merasa malu sekaligus marah, "Kamu yang menggantinya?"
"Memangnya siapa lagi?" Sheng Nanxuan sedikit membungkukkan badannya lalu meletakkan kedua tangannya di masing-masing samping tubuh Gong Mo, "Kita sudah tidur bersama. Membantumu berganti pakaian untuk menutupi milikmu yang kecil itu. Dan lain kali aku tidak ingin ada orang lain yang melihat wanitaku telanjang."
Wanitanya? Batin Gong Mo.
Hal ini membuat Gong Mo semakin merasa ketakutan. Buat apa aku menjadi wanita dari pria ini? Perkataan pria ini seperti mengklaim bahwa diriku adalah miliknya.
"Kamar mandi ada di sana." Sheng Nanxuan menunjuk ke arah kamar mandi sembari berkata, "Pakaianmu sudah dicuci dan sudah kering, aku letakkan di kamar mandi. Cuci muka mu, lalu ganti pakaianmu. Setelah itu datanglah ke ruang makan untuk sarapan."
Setelah selesai bicara seperti itu kepada Gong Mo, Sheng Nanxuan langsung pergi meninggalkan kamar. Gong Mo sudah berbenah diri dengan baik, kemudian ia pun keluar dari kamar. Saat ini ia melihat Sheng Nanxuan sedang duduk di meja makan sambil membaca koran.
Kemudian Gong Mo melihat lingkungan di sekeliling dengan tidak percaya. Kamar ini sangat besar. Ada ruang tamu dan ruang makan juga. Apakah ini kamar presidensial yang legendaris itu? Batin Gong Mo.
Ketika Sheng Nanxuan melihat Gong Mo sudah keluar dari kamar, ia pun langsung meletakkan koran di sampingnya. Kemudian berdiri untuk menarik kursi yang ada di sampingnya sembari berkata pada Gong Mo, "Duduklah di sini."
Dari sikap sheng Nanxuan yang seperti itu, sudah bisa terlihat dengan jelas bahwa Sheng Nanxuan ingin memberikan pelayanan yang terbaik untuk Gong Mo. Tapi nada bicaranya tetap saja dingin. Hal ini membuat Gong Mo merasa tidak nyaman.
Kemudian Gong Mo berkata, "Aku tidak ingin makan. Masih ada urusan yang harus segera aku selesaikan."
Kemarin, mereka berdua baru menjalin hubungan, bahkan kemarin mereka juga tidak mengenal satu sama lain. Gong Mo tidak ingin berada di tempat ini terlalu lama, dan ia juga tidak ingin sarapan bersama Sheng Nanxuan. Hal ini akan membuat suasana menjadi sangat canggung.
Sheng Nanxuan menatap Gong Mo dengan tatapan yang dingin, kemudian ia pun bertanya, "Ada masalah apa?"
"Aku akan menemuinya." Jawab Gong Mo.
Sheng Nanxuan menyipitkan matanya dan bertanya dengan tidak senang, "Sheng Donglin? Kamu menyukainya?"
Ekspresi wajah Gong Mo seketika langsung berubah menjadi pucat, kemudian ia pun berkata, "Itu tidak penting! Aku ingin mencarinya untuk bertanya lebih jelas lagi tentang kejadian kemarin malam!"
"Baiklah!" Sheng Nanxuan mendorong kursinya kembali sampai menghantam bagian bawah meja dengan keras. Gong Mo yang mendengar suara keras itu pun terkejut. Kemudian Sheng Nanxuan mengambil serbetnya dan menyeka tangannya, "Aku akan pergi bersamamu."
Gong Mo terkejut saat mendengar Sheng Nanxuan berkata seperti itu, "Kamu? Kenapa? Aku bisa melakukannya sendiri!"
Sheng Nanxuan tidak menjawab apa-apa dan hanya menatap Gong Mo dengan tenang.
"Aku tidak akrab denganmu…" Ucap Gong Mo sambil memalingkan muka.
Kemudian Sheng Nanxuan tertawa dan melemparkan serbetnya ke atas meja dengan senang, "Kita sudah tidur bersama, bagaimana bisa kita ini tidak akrab?"
Wajah Gong Mo seketika langsung memerah namun terlihat sedikit pucat, ia tidak bisa membantah ucapan Sheng Nanxuan. Kemudian Sheng Nanxuan mendekati Gong Mo, lalu ia mengangkat dagu Gong Mo dan mencium bibir Gong Mo.
Ekspresi wajah Gong Mo tampak sangat ketakutan, bahkan ia sampai hampir terjatuh. Tapi dengan cepat Sheng Nanxuan langsung menangkap pinggangnya, memeluknya, dan berbisik di telinganya, "Kita bisa menjadi sangat akrab."
*
Gong Mo tidak bisa menghentikan Sheng Nanxuan yang ingin menemaninya pergi menemui Sheng Donglin, akhirnya ia pun pergi ke vila keluarga Sheng bersama dengan Sheng Nanxuan.
Setelah beberapa saat, kemudian taksi berhenti di depan vila keluarga Sheng. Sheng Nanxuan berkata, "Aku menunggumu di dalam mobil."
Gong Mo tertegun sejenak, kemudian ia mengangguk. Bagus juga jika Sheng Nanxuan tidak ikut turun. Jika ada Sheng Nanxuan, sepertinya ada beberapa hal yang malah lebih sulit untuk dijelaskan. Jika Sheng Donglin melihat mereka berdua datang bersama, sudah pasti akan mengatakan hal buruk tentangnya.
Gong Mo merasa sangat sakit hati, rasanya benar-benar sangat tidak tertahankan. Ia sudah lama menyukai Sheng Donglin. Apa selama ini memang aku yang buta?
Sesampainya di depan vila keluarga Sheng, Gong Mo menekan bel pintu cukup lama, tapi tidak ada satu orang pun yang membukakan pintu untuknya. Tiba-tiba, sebuah mobil sport berwarna putih datang dari kejauhan. Mobil sport itu mendekat perlahan dan akhirnya berhenti di depan Gong Mo.
Tidak lama kemudian, Su Mo keluar dari mobil dan menatap Gong Mo dengan tatapan yang tajam. Ia melihat rok putih Gong Mo yang penuh noda, ia pun tidak bisa menahan tawa, "Nona Gong belum berganti pakaian?"
Seketika ekspresi wajah Gong Mo sedikit berubah. Ia mengabaikan Su Mo dan terus membunyikan bel pintu. Walkie talkie penjaga pintu masuk tidak menanggapi pesan yang sudah ia katakan. Su Mo mendekat dan kembali menekannya. Tidak lama kemudian ada seseorang yang berkata, "Nona Su datang? Harap tunggu sebentar."