"Tidak, jika aku meletakkannya, kakak-kakakku akan mengambilnya dariku."
Ran Ran menolak untuk melepasnya. Di tangan kecilnya, piring itu seperti sebuah batu besar yang bergetar di tepi tebing. Dengan satu gerakan yang tidak disengaja, seluruh telur rasa teh di dalam piring bisa jatuh ke lantai.
"Kalau begitu, maukah kamu memberinya pada Papa?"
Ji Ziming berjalan menghampiri putrinya dan meletakkan jaket jasnya di atas sofa. Kemudian, dia melonggarkan dasinya agar bernapas lebih lega. Melihat ekspresi gadis itu, dia tidak bisa menahan tawa. "Maukah kamu memberinya pada Papa jika Papa ingin memakannya?"
"Aku …."
Gadis itu ragu-ragu. Dia awalnya ingin mengamankannya dari ayahnya ketika pria itu datang, tetapi ayahnya tidak bertindak seperti yang dia pikirkan.
"Aku tidak mau memberinya pada Papa. Papa penjahat."
Support your favorite authors and translators in webnovel.com