"Buku siapa?" Vanessa dan Alex bertanya bersamaan. Lea mengatakan bahwa bayi itu bukan milik William. "Jurnal kehamilan Lea?"
William membuka buku itu dan membalik halaman pertama. Dia dapat dengan mudah mengenali bahwa tulisan tangan kursif itu milik Paula.
"Buku kehamilan…," gumam William. "Ini milik Paula," kata William lagi dalam bisikan. Dia gemetar ketakutan. Dia takut mimpinya bukan hanya mimpi tetapi kenyataan yang pahit. Paula benar-benar hamil!
"Oh, William! Jangan dibuka, kumohon!" Lisa berteriak. Dia tidak ingin William menemukan kebenaran tentang perselingkuhan Paula.
"Lisa, dia harus tahu tentang wajah asli istrinya!" Alex berkata dengan acuh tak acuh. Lisa hendak membantah tapi mengalah. Dia tahu bahwa dia benar. William pantas tahu yang sebenarnya.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com