Bab. 80. Bimbang.

Arini menyusuri jalan melangkah menuju rumah. Ia mengedarkan pandangan memastikan tak ada yang melihatnya. Ia takut menjadi omongan tetangga. Di hatinya ada rasa tak tenang dengan ungkapan isi hati Edo. Ia menghela napas pelan. Langkah kaki Arini sampai di rumah. Membuka pintu lalu duduk di sofa. Pikirannya menerawang dengan ungkapan isi hati Edo tadi. Tak menyangka kalau sepupu Rosi mencintai dirinya.

Ting.

Ada notif pesan dari Edo. Arini membukanya.

"Arini, I love you."

Arini terhenyak melihat pesan itu. Ia tak membalasnya. Hatinya galau, juga bimbang. Edo menginginkan backstreet. Tapi kalau ketahuan gimana? Ia menaruh ponselnya ke tas. Tapi sebelumnya ia sudah menghapus lebih dulu.

Arini beranjak dan menuju dapur. Meneguk air dan mengaliri tenggorokannya yang haus. Menenangkan jiwa yang galau. Lalu merebahkan diri sambil nonton TV, menonton serial film barat yang di puter dari DVD. Karena tak dapat balasan dari Arini. Edo menelpon Arini.