webnovel

Bab. 114. Persidangan Edo.

Mereka sampai rumah. Ridho langsung masuk kamar dan mengunci pintu dari dalam.

Pak Sugeng dan Bu Harti saling berpandangan. Tapi mereka membiarkan Ridho. Ia butuh ketenangan untuk mengobati jiwanya.

Bu Harti melangkah keluar mengundang tetangga. Nanti malam sampai tujuh hari ke depan akan mengadakan tahlilan di sini. Ini bentuk penghormatan untuk Arini. Bu Harti juga langsung belanja untuk kebutuhan tahlilan.

Rumah Rania.

Aku melangkah gontai sepulang dari pemakaman Arini. Membuka pintu lalu duduk di sofa ruang tamu. Mbok Yem heran melihat aku pulang kerja wajahnya kusut.

"Kenapa mbak?" tanya Mbok Yem sambil mengendong Kinara.

"Arini meninggal mbok," ucapku sendu.

Mbok Yem kaget mendengar ucapan ku. Mulutnya menganga. Tak percaya dengan ucapan ku.

"Haah!"

"Innalilahi wainna ilaihi rojiun," gumam Mbok Yem.

"Yang bener mbak?"

"Kapan?"

"Baru saja di makamkan," ucapku sambil meraih tubuh Kinara dan memangkunya.

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com