webnovel

Tidak ingin Menjadi Beban Lagi

"Tuan, saya akan keluar untuk memeriksa apa yang terjadi!" Wiliam melompat ke tengah jalan utama agar bisa melihat dengan jelas apa yang sedang terjadi.

"Sial, ini benar-benar terjadi!" Bola mata Wiliam sedikit melebar ketika mendongak ke langit, itu sesuai dengan prediksinya.

Sedikit panik Wiliam mengangkat tangan kananya ke arah Kenzo, dan dalam sekejap Kenzo telah di selimuti oleh gelembung api merah, itu adalah pelindung api merah, Wiliam melakukannya untuk berjaga-jaga.

"Tuan tetaplah di sini, saya akan pergi sekarang juga!" Pinta Wiliam dengan raut wajah serius.

Setelah mengatakan itu, kepalan tangannya langsung di selimuti api, dan dia pun melesat ke langit untuk menghadapi bola api berukuran sekitar 5 meter yang di lepaskan oleh naga hitam.

Kenzo yang melihat itu hanya bisa tercengang, dia juga ingin melihat apa yang sebenarnya sedang terjadi, namun dia tidak bisa mengabaikan permintaan Wiliam begitu saja, terlebih itu pertama kalinya dia melihat Wiliam begitu serius dan panik.

"Aku tidak menyangka ada naga di tempat seperti ini!" Batin Wiliam, menatap tajam ke arah bola api di atasnya.

Namun meski demikian dia tidak berpikir untuk mundur sedikit pun.

"Bomm!"

Wiliam menghantam bola api dengan menggunakan tinju apinya hingga menghasilkan ledakan yang cukup besar.

Kini tubuh Wiliam di selimuti oleh asap hitam yang cukup tebal, dan dia dengan cepat melesat keluar menembus asap hitam tersebut.

Naga hitam terbang pelan dan memutar di langit, menghalangi separuh sinar matahari di area tersebut.

Melihat itu Wiliam mendengus dingin, "Kau telah menyerang orang yang salah!" Gumam Wiliam, mengeratkan kedua kepalan tangannya.

Sementara itu di puncak gunung, pria berambut hitam panjang hanya tersenyum miring, "Sesuai dengan perkiraan, dia memang sangat kuat!" Pria berambut hitam panjang itu bisa melihat Wiliam menghancurkan salah satu serangan terbaik naga hitamnya dengan begitu mudah.

"Harga yang sangat pantas untuk seorang buronan, tapi buronan sebenarnya adalah bocah itu!" Lanjut pria berambut hitam panjang dengan suara dingin.

Ketika dia memikirkan hal itu, naga hitam yang sebelumnya hanya berputar-putar di tempat, kini tiba-tiba melesat dengan cepat, sedikit menjauh dari Wiliam.

"Kau pikir bisa kabur setelah melakukan itu!" Teriak Wiliam dengan cepat mengejar naga hitam yang sedang mencoba melarikan diri.

"Sial, kecepatan naga itu cukup bagus!" Wiliam sedikit mengernyit, dia memang tidak menggunakan kecepatan terbaiknya, meski begitu dia tidak meragukan kecepatan naga hitam tersebut.

"Hehe!" Pria berambut hitam tersenyum licik ketika melihat Wiliam mengejar naga hitamnya, itu sesuai dengan rencananya.

Lalu tanpa menunggu apa pun, dia mengangkat tangannya sebahu, dan sebuah tombak sepanjang 2 meter segera terbentuk di genggamnya.

Tombak itu mengeluarkan cahaya putih samar, sambil melepaskan senyuman tipis, pria berambut hitam langsung melesatkan serangan tombaknya tepat ke arah Kenzo dan Ryu berada.

Bersamaan dengan hal itu, naga hitam yang sedang di kejar oleh Wiliam tiba-tiba berputar balik, dan melepaskan beberapa bola api ke arah Wiliam.

Wiliam yang menyadari itu sedikit terkejut, dia tidak menduga naga hitam akan berbalik menyerangnya.

"Itu bagus! Dengan begini aku bisa segera melenyapkanmu!" Ucap Wiliam dengan santai, menurutnya dia tidak perlu susah payah mengejar naga hitam itu lagi.

Ketika Wiliam sudah bersiap untuk menghancurkan beberapa bola api yang sedang mengarah kepadanya.

Dia juga merasakan sebuah kekuatan besar mengancam dari arah lainnya, merasa khawatir, spontan dia langsung berbalik badan untuk mengetahui kekuatan yang mengancam tersebut.

"Serangan musuh lainnya!" Wiliam melotot ketika menyadari sebuah cahaya samar melesat dengan sangat cepat ke arah para Kenzo.

Tombak yang di selimuti cahaya samar itu melesat dengan sangat cepat, Kenzo, Wiliam sadar jika dia pergi menghadang serangan itu, dia tidak akan bisa tepat waktu.

Penuh cemas dia mengangkat tangannya ke depan, "Wussst!!!" Wiliam menembakkan semburan api secepat kilat, itu adalah serangan tercepatnya,

"Aku harap itu akan berhasil tepat waktu!" Gumam Wiliam, berharap laser apinya bisa memblokir cahaya samar yang sedang mengarah pada tuannya.

Namun sesaat kemudian, "Bomm!" Ledakan cukup keras meledak di punggungnya, Wiliam sedikit meringis kesakitan, karena terlalu khawatir kepada Kenzo dia benar-benar melupakan serangan bola api yang sedang mengarah kepadanya.

"Bomm ... Bomm!" Ledakan beruntun kembali terbentuk, itu adalah bola api lainnya.

Namun meskipun di hantam oleh beberapa ledakan, Wiliam tetap bertahan, dia tidak ingin serangan laser apinya terhenti sebelum memastikan Kenzo tidak terkena oleh serangan tombak itu.

Di sisi lain, Kenzo yang mendengar beberapa ledakan menjadi sangat khawatir, "Apa Wiliam baik-baik saja!" Gumamnya sambil mengepalkan tangannya, dia menoleh ke arah Ryu yang masih mengerang penuh khawatir.

"Sepertinya kau juga setuju, ayo keluar sekarang!" Ucap Kenzo kepada Ryu, meskipun Wiliam sudah melarangnya keluar, namun Kenzo yang juga khawatir kepada Wiliam segera melompat keluar.

Ketika berada di tengah jalan utama, tubuh Kenzo mematung dengan mata yang melebar, dia bisa melihat tombak cahaya samar di udara sedang mengarah kepadanya, dan laser api yang juga melesat dengan cepat mengejar tombak cahaya tersebut.

Bola mata Kenzo juga sedikit memutar ketika mendengar raungan keras naga hitam, dia pun bisa melihat asap tebal bekas ledakan yang berada tidak jauh di bawah naga hitam tersebut.

"Laser api itu berasal dari sana! Itu pasti milik Wiliam!" Batin Kenzo, sangat yakin laser api itu adalah milik Wiliam, dia juga sadar Wiliam sedang mencoba melindunginya dengan menghancurkan tombak cahaya tersebut.

Kenzo menggigit bibirnya sendiri, "Sial, selalu saja seperti ini!" Batin Kenzo yang merasa masih jadi beban untuk Wiliam.

"Mulai sekarang aku akan meringankan bebanmu!" Lanjut Kenzo dalam hati, sayap api birunya seketika langsung muncul dan langsung melesat terbang untuk membantu Wiliam.

Meskipun Kenzo menyadari musuhnya sangat kuat, namun dia tidak berpikir untuk terus bersembunyi, terlebih ketika tahu keadaan Wiliam sedang terpuruk.

Kini tombak hitam mulai berubah jalur, mengikuti arah gerakan Kenzo.

"Bomm!!" Beberapa saat kemudian, ledakan besar terjadi ketika laser api dan tombak cahaya bertabrakan.

Pria berambut hitam panjang yang sedang berada di puncak gunung menyipitkan matanya, "Meskipun lemah, tapi dia tidak terlalu bodoh." Gumamnya, tidak menyangka Kenzo menuntun tombaknya hingga berbenturan dengan laser api milik Wiliam.

Sementara itu, Wiliam juga sangat terkejut karena mengetahui Kenzo keluar dari persembunyiannya, namun dia merasa lega, karena Kenzo masih baik-baik saja.

Kini dengan pakaian yang sedikit berantakan dan luka ringan di beberapa bagian tubuhnya, Wiliam melesat dengan cepat ke arah Kenzo, "Tuan, apa anda baik-baik saja!" Tanya Wiliam dengan napas sedikit ngos-ngosan.

Mendengar pertanyaan itu, Kenzo hanya memejamkan matanya, dia tahu Wiliam sangat memerhatikannya, namun menurutnya saat ini seharusnya Wiliam mengkhawatirkan dirinya sendiri.

"Mmm, tentu saja!" Jawab Kenzo dengan ringan, lalu beranjak lebih dekat ke arah Wiliam.

"Heal!"

Kenzo mengulurkan tangannya ke tubuh Wiliam dan menggunakan kemampuan penyembuhnya untuk mengembalikan kondisi Wiliam.