webnovel

Pure Saphope

Hari demi hari, Yogas berlatih untuk membuat dirinya bisa mengendalikan Ilmu alam. Tak kenal lelah walau hujan dan panas datang berganti. Berkat kerja kerasnya, Yogas sekarang mampu mengendalikan ilmu alam dasar yang diajarkan oleh ketua elf untuk menyelamatkan nyawa seseorang.

Ketua desa Elf : "bagus, sekarang kau telah menguasai Ilmu alam dasar. Mari kita coba untuk berlatih dengan bertarung bersama pohon hidup"

"Link...Arise". Ketua elf merapalkan sambil mengarahkan tangannya kearah tunas pohon yang baru setengah tumbuh.

Ketua desa Elf : "Ilmu alam dasar sudah kau pelajari. sekarang waktunya kau belajar Ilmu alam tingkat dua. Keterampilan dan Strategi pertarungan"

Lalu, ketua merapalkan sesuatu "Link...Elf Staff" untuk membentuk tongkat khusus dari akar pohon tua. Tongkatnya begitu unik, batang kayu panjang yang terlilit akar pohon tua dengan ujung tongkat yang lancip seperti tombak. tak lama itu muncul cahaya kecil mengelilingi ujung tombak itu, bentuknya seperti cahaya kunang kunang.

Ketua desa Elf : "jika kau berhasil latihan ini, akan ku antar kau ke jalan menuju puncak bukit itu"

ketua elf itu mundur dari lapangan dan meninggalkan Yogas sendirian.

Ketua desa Elf : "inilah waktunya untuk kau membuktikan hasil latihanmu itu"

Yogas segera mempersiapkannya.

Pengelana : "Link..Nema..Rootstrap" lalu, akar kecil langsung melilitnya dan membentuk baju zirah dari kayu. Tombak kayu ditangan kanannya dan tameng kecil ditangannya. Ia mundur selangkah dari tempat sebelumnya dan bergerak kearah kanan.

Arise melompat ke arah Yogas. Dengan cepat Yogas langsung sleding karena pijaknya hampir mengenai kepalanya. Lalu ia berbalik badan dan langsung menusuk badan Arise. Ia langsung membantingnya kebelakang dan langsung terjatuh kembali ke dalam tanah. Secara tiba - tiba Arise langsung muncul dibelakang Yogas, ia terkaget dan terdorong oleh makhluk itu sampai tersungkur ketanah.

Yogas terluka cukup parah. lalu, ketua elf datang untuk mengobati lukanya dengan akar tumbuhan obat.

Ketua desa Elf : "coba lagi, pikirkan dengan matang rencanamu sebelum bertindak"

ketua elf itu langsung kembali ketempatnya semula dan memulai ulang pertarungan Yogas dengan Arise.

Yogas mendapatkan sebuah ide cukup cemerlang untuk mengalahkan Arise. Ia langsung merapalkan "Link...LeafCape" untuk mengganti baju zirahnya menjadi jubah agar memudahkan mobilitas geraknya. Lalu, ia merapalkan "Link...Rootspear" untuk membentuk tombak dari akar pohon. Tombaknya begitu unik, ujung tombak melilit spiral ke arah gagang dan dibelakang gagangnya lancip seperti untuk pisau kecil. Kemudian, ia melanjutkan merapalkan "Link...Entangledroot" untuk membuat jebakan dari akar pohon.

Arise itu langsung melompat kearahnya. Dengan cepat ia melompat ke arah kiri sambil memutar posisi ujung tombaknya. Arise yang masuk ke dalam jebaknya langsung tertusuk oleh tombaknya Yogas. Tetapi Yogas di tendang jauh oleh makhluk itu dan terpental cukup jauh. Ia berdiri dan langsung merapalkan "Link...Thorn Arrow" untuk menembakan duri - duri sebesar anak panah kearah Arise. Yogas langsung berlari mengitarinya untuk membelakangi makhluk tersebut. Tak sadar, Arise langsung melihat ke arah belakang. Yogas langsung menusuk tombaknya tepat jantungnya. serang tersebut langsung membuatnya tidak berdaya dan tumbang.

Ketua desa Elf : "kau sangat terampil dari apa yang kubayangkan, ayo ikut denganku"

Mereka langsung mengemas dan pergi menuju jalan bertapak untuk ke puncak bukit. Perjalanan membawa mereka di sebuah bukit bebatuan yang besar.

Ketua desa Elf : "aku hanya mengantarkan kau sampai disini. hanya seorang ksatria suci yang bisa mengambil air suci tersebut"

Ketua desa Elf itu memberikan botol kecil yang sudah cukup tua.

Ketua desa Elf : "pakailah, pastikan kau menyimpan air suci itu dengan baik. kau harus terus meneruskan perjalanan alam sampai akhir. ini adalah awal dari perjalananmu. Semoga berhasil Tuan Yogas"

Perjalanan yang menyenangkan baru saja dimulai, perjalanan dirinya menjadi seorang master. Hari - hari selanjutnya akan menjadi hari yang menyenangkan.

Perjalanan Yogas dimulai, banyak pemandangan indah saat ia mendaki bukit tersebut mulai dari pohon dengan berbagai macam bentuk dan warna daunnya. Langkah demi langkah ia berjalan. Menemukan banyak hal baru yang membuat dirinya penasaran akan banyaknya macam di dunia ini.

Menyusuri setiap jalan, melewati semak semak yang rimbun. Hal itu juga tidak membuatnya untuk menghentikan perjalanannya. Setengah perjalanan ia bertemu dengan para elf pilgrim. Ia pun mencoba bertanya ke pada para pilgrim tersebut.

Pengelana : "permisi, apakah ada yang bisa menunjukkan padaku jalan ke puncak bukit ini?"

Para Pilgrim : "oh, kau ingin mengambil air suci itu? ikut dengan kami. perjalanan kita searah"

Perjalanan menanjak dimulai ketika banyak bebatuan di jalan Yogas. sebagian dari para pilgrim menepi untuk istirahat sejenak dan sebagian lagi meneruskan perjalanannya.

Aku mengikuti pilgrim yang berhenti di setiap post kecil seperti prasasti tersebut. aku berjalan dan mencatat kalimat yang ada pada prasasti itu. "langkah kecil kelinci", "tapak kaki kuda", "adalah simbol alam.", "kehidupan yang abadi", "membawa kesengsaraan.", "kehidupan biasa", "membawa perpisahan.", "hiduplah karena dirimu", "kuat dan tangguh.", "hiduplah untuk dirimu".

Semua kalimat dalam prasasti ini memberikan pesan tersembunyi, tetapi Yogas tidak menyadari itu. "sebuah pesan yah? tetapi apa?" berjalan sambil memikirkan kumpulan kata itu.

Tanpa disadari sampailah di Temple of Ceres, sebuah bangunan besar seperti kuil untuk pemujaan Dewi tersebut. Salah satu pilgrim mengajakku masuk kedalam dan mengantarku ke ketua kuil tersebut.

Ketua Petapa : "Caary, siapa yang bersamamu itu? apakah dia pengunjung?"

Caary : "iya, ayah. ini pengunjung kita. ia datang untuk sesuatu yang penting pasti."

Ketua Petapa : "baiklah, kau tunggu di kuil"

Caary : "baiklah ayah"

Ketua Petapa : "oke, sepertinya anakku menyukaimu hahaha. baiklah, apa yang membawamu kesini?"

Pengelana : "aku ingin ke puncak mengambil air suci untuk menghidupkan Tree of Wonder untuk mengambil Saphope sebagai bahan obat penyembuh"

Ketua Petapa : "aku tidak bisa membawamu lebih dari ini tapi akan kuajarkan kau satu Ilmu alam yang mungkin berguna untukmu".

Ketua Petapa langsung membawa Yogas ke lapangan dekat jalan naik ke puncak. "Link...Airdash" tertulis ditanah dengan bahasa khusus.

Ketua Petapa : "coba untuk menggunakan bersama memukul Windrush itu"

Pengelana : "Link...Airdash"

Angin tebal itu menghilang dan jalan tersebut menjadi terbuka.

Ketua Petapa : "sihir ini hanya bertahan sampai 15 detik saja dari rapalannya. jadi gunakanlah dengan bijak. coba untuk mampir jika kau selesai dari puncak"

Yogas memulai perjalanan terakhirnya untuk mendapatkan air suci tersebut. ia tidak menyadari dirinya untuk beristirahat agar energinya pulih. ia terus berjalan dan menemukan petunjuk kalimat baru.

"jadilah dirimu sendiri", "jangan gegabah dan waspada", "kendalikan dirimu", "jadilah dirimu sendiri", "jangan biarkan nafsumu menguasaimu", dan ia akhirnya menemukan kalimat terakhir "bersenanglah, perjalananmu selesai. air suci ini akan menjadi milikmu".

Yogas dengan segera mengeluarkan botol kecilnya. sebuah anak panah melesat mengenai botol kecil itu dan terjatuh kedalam sumur kecil itu.

Pilgrim : "kau pikir dirimu bisa mengambilnya dan merebut harapanku??!"

Ternyata salah satu pilgrim itu mengikuti Yogas sampai kepuncak.

Pengelana : "apa yang kau inginkan? bukankah air suci ini hanya ada satu kali dalam beberapa waktu?"

Pilgrim : "cukup sampai disitu, kita akhir semua ini"

Yogas menghindar dan panah tersebut, tetapi justru berbalik mengenai punggung Yogas. ia langsung terjatuh bersimpah darah sambil berkata "Bukankah ini...Anak Panah Beracun?" tanya Yogas sambil mencabut anak panah tersebut.

Pilgrim : "kau menyadarinya dan akan tidur selamanya disini. sedih sekali tidak bisa berdiri lagi"

Pengelana : "Link..Rootspear"

Secara tiba-tiba pria itu tertusuk tombaknya dan Yogas berkata

Pengelana : "tidak secepat itu, hanya karena kau ahli panah. kau ingin mendapatkannya?"

pria itu tergeletak di atas bunga es salju. Yogas berjalan untuk mengambil air suci itu, dan menyiapkan dua botol kecil. Yogas langsung menggunakan setengah dan sisanya untuk pria itu dan berkata.

Pengelana : "aku tau kau masih hidup, ambil itu. hati-hati dalam perjalanan"

Sambil melempar botol air sucinya didekat pria itu dan singgah di Temple of Ceres. Yogas dan Caary menghabiskan waktunya di kuil bersama untuk berkeliling. Caary sudah menaruh perasaan pada Yogas, tetapi ia tidak menyadarinya. hingga sampai waktunya berpisah bagi mereka berdua.

Caary : "Kak..!"

Sambil mendekati Yogas dan langsung memeluknya.

Caary : "apakah kau akan kembali lagi kesini?..."

Pengelana : "aku tidak bisa menentukan takdir, tetapi aku akan mencoba mengunjungimu lagi"

Yogas memeluk Caary dan berkata.

Pengelana : "ini bukan perpisahan, tapi awal dari cerita kita"

Lanjut Yogas sambil memegang tangannya Caary.

Caary : "yakin nih??...janji yah?.."

Pengelana : "aku tidak bisa janji tetapi kupastikan akan datang menemuimu nanti"

Caary dan Yogas kembali berpelukan sebagai salam perpisahan untuknya. perjalanan panjang kembali ditempuh Yogas untuk kembali ke kota Rockfall.