webnovel

Chapter 24 - Nostalgic Slice of Life

Asada Shino baru saja pulang dari sekolahnya.

Sewaktu SD disaat ia dan ibunya pergi ke bank,bank itu didatangi oleh perampok dan salah satu perampoknya tewas oleh Shino karena ia tidak sengaja menembak perampok itu menggunakan senjata yang dijatuhkan oleh perampok.Semenjak itu Shino jadi memiliki trauma terhadap perampok dan senjata api.

Karenanya sewaktu muncul VR game Gun Gale Online atau GGO,Shino langsung membeli game itu beserta dengan Amusphere untuk memainkannya.Karena ia melihat kesempatan untuk menghilangkan traumanya melalui game itu.Dan sekarang 7 bulan setelah game itu diluncurkan ia sudah menjadi salah satu player dengan level tertinggi.

Saat ini Shino baru saja memulai game baru yang ketenarannya melampaui GGO yaitu Alfheim Online atau ALO.Untuk mencari suasana baru dari GGO yang belum diupdates selama 2 bulan maka Shino memutuskan untuk bermain game ini.

Ketika ia memulai game ini dia tertarik dengan. Ras Caitsith yang menurutnya selain imut juga memiliki penglihatan paling tajam di antara ras yang lain sangat cocok untuknya yang berperan sebagai sniper di GGO.

Seperti biasa ia memulai nama avatarnya sama dengan nama avatarnya di GGO yaitu Sinon.

Di kota permulaan Ras Caitsith tempat yang pertama Sinon tuju ialah toko senjata karena ia ingin tahu senjata apa saja yang bisa digunakan untuk jarak jauh.

Ia agak kecewa karena tidak ada senjata api sama sekali di ALO,dan Sinon baru sadar kalau tema dari ALO adalah Western Fantasy abad pertengahan dimana belum ada yang namanya senjata api,mukanya memerah karena malu dan ia pun mencari alternatif lain.

Karena tidak ada senjata api di ALO maka mau tidak mau Sinon harus memakai panah sebagai ganti dari Sniper Rifle,yang biasa ia pakai.

Dan sebagai tambahan ia membeli sebuah pedang kecil untuk berjaga-jaga kalau ia kehabisan anak panah.

"Ayo kita mulai permainannya!"Kata Sinon dengan penuh kesenangan.

XxxxxxxxxxxxxxxxxxxX

Silica baru saja memulai perjalanannya menuju kota netral untuk menemui Kirito yang menjadi pujaan hatinya semenjak ia bermain SAO.

Ia bisa saja memakai lingkaran teleportasi tapi karena biaya pemakaian yang mahal ia tidak jadi memakai lingkaran teleportasi dan memilih cara yang murah dengan berjalan kaki.

Ketika ia baru keluar dari kota permulaan untuk Caitsith tiba-tiba saja hujan turun dan ia harus berteduh di bawah pohon.

Dengan perasaan kesal terpaksa Silica harus menunggu sampai hujannya reda,berjalan di saat hujan akan memberikan status pinalti yang merugikan para player.

Sambil menunggu hujan berhenti ia mengingat ketika pertama kali dirinya bertemu Kirito di SAO ialah di saat ia ingin menghidupkan kembali Pina naga kecil miliknya yang saat itu tewas di pertempuran melawan sekelompok monster.

Kirito lah yang menolongnya dalam misi mencari item untuk menghidupkan kembali Pina.Di saat semua temannya meninggalkannya sendirian ketika ia dikelilingi monster,Kirito yang waktu itu kebetulan lewat adalah satu-satu orang yang membantunya dengan sukarela tanpa ada maksud apapun.

Dengan berbagai macam hal yang terjadi di antara mereka berdua ketika menjalani misi,membuat hubungan mereka berdua menjadi semakin dekat dan sebagai remaja yang mengalami pubertas amatlah wajar kalau Silica jatuh cinta terhadap lelaki baik seperti Kirito.

Di saat hujan sudah berhenti Silica bisa melihat langit biru cerah dan dedaunan yang basah dengan tetesan air.Silica tersenyum melihat pemandangan alam yang indah itu hatinya menjadi cerah kembali setelah melihat pemandangan yang indah sehabis hujan.Ia lalu kembali melanjutkan perjalanannya untuk menemui lelaki yang amat ia cintai.

"Tunggu aku!Kirito-kun!"Kata Silica dengan penuh semangat.

XxxxxxxxxxxxxxxxxX

Lizbeth baru saja selesai membuat senjata di bengkel yang ia sewa,tinggal sedikit lagi maka ia bisa keluar dari kota permulaan untuk ras Leprechaun.Saat ini Lizbeth sedang istirahat sambil meminum kopi sambil melihat keadaan di luar bengkelnya melalui jendela kecil yang ada di samping kursi yang sedang ia duduki saat ini.

Cuacanya sedang hujan dan langitnya ditutupi awan yang berwarna kelabu.Lizbeth menghela nafasnya untung saja dia memilik job sebagai seorang Blacksmith yang sebagian misinya berada di dalam ruangan kalau dia memilih job yang lain mungkin saat ini ia sedang basah-basahan di luar menjalankan quest dari NPC atau menaikkan level di luar tembok kota atau di hutan.

Cuacanya hujan menyebabkan suhu di daerah sekitar menjadi dingin dan segelas kopi hangat saja tidak akan cukup untuk menghangatkan tubuhnya,karenanya Lizbeth menyalakan perapian yang ada di bengkel lalu menghangatkan tubuhnya di depan perapian.

Lizbeth merasakan kehangatan dan kenyamanan yang luar biasa saat ia berada di depan perapian.

Di saat seperti itu Lizbeth jadi mengingat toko senjata miliknya yang ia titipkan ke NPC sewaan selama ia fokus meningkatkan level di ALO.Ia memulai toko senjata miliknya dari nol,dan di toko itu ia mengalami suka dan duka.

Mulai dari pembeli yang jarang datang sampai ia harus menjaga tokonya sendiri karena ia tidak memiliki uang untuk menyewa NPC.Kalau mengingat itu semua Lizbeth jadi ingin tertawa, menertawai dirinya yang masih lugu dalam bermain VRMMO.

Ketika hujan sudah berhenti Lizbeth mematikan perapian dan menaruh gelas berisi kopi yang tinggal sedikit ke atas meja dan dia sedang bersiap kembali untuk membuat senjata lagi.

"Yup!tinggal satu senjata lagi maka aku bisa keluar dari kota permulaan ini dan aku bisa menemui Kirito-kun dan Lyfa-chan di kota netral!"

Author Note:Selanjutnya adalah pertemuan epik antara Yui dan papanya.