webnovel

IRIDETH

Irideth, gadis iblis yang dihabisi oleh pahlawan di dunia fantasi dan tewas dalam keadaan penuh dosa serta dendam, terlempar ke dunia nyata dan bertemu dengan Fajar, pemuda yang hidupnya dipenuhi oleh masalah dan entah mengapa bisa melihat dirinya yang tengah berada dalam wujud roh. Dua insan penuh dendam dan kebencian bertemu. Tanpa diduga, relasi timbul di antara mereka. Fajar yang tadinya mengira dia sudah tak punya masa depan mulai berjuang untuk meraih masa depan. Namun, eksistensi Irideth di dunia itu mengalami ancaman karena takdirnya sebagai iblis. Apakah kisah mereka akan berakhir dengan Happy Ending atau Sad Ending?

AojinSuzaku · Fantasy
Not enough ratings
13 Chs

IRIDETH - Prologue 1: Masa Lalu si Gadis Iblis

"Maaf, Irideth, tapi ...."

"Kami akan mengeluarkanmu dari istana. Sebelum rakyat kita tahu yang sebenarnya tentang dirimu."

"Apa?!" Gadis kecil berambut hitam legam sebahu bernama Irideth itu terperanjat. "Kenapa?!"

"Karena kau ..., tidak memiliki kekuatan sihir layaknya manusia-manusia pada umumnya," jelas Sang Raja. Seorang pria paruh baya dengan rambut merah terang, kumis di wajahnya, dan mahkota emas di atas kepalanya. "Jika rakyat tahu kalau ada seorang putri raja yang terlahir tanpa kekuatan sihir, nama baik keluarga Dragoneath akan tercemar."

"Tu-Tunggu!!" Putri Irideth mendadak berlutut di hadapan ayahnya sambil membungkukkan badannya dalam-dalam. "Kumohon tunggulah sebentar lagi, Ayah!! Aku pasti akan mendapat kekuatan sihir itu, pasti!! Mungkin aku hanya terlambat mendapatkannya saja ...."

"Tidak." Raja yang bernama lengkap Sirius Crimson Dragoneath tersebut menggelengkan kepalanya. "Harusnya sejak berusia tujuh tahun, kau sudah mendapatkannya, tapi sekarang usiamu sudah sembilan tahun dan kau belum mendapatkan kekuatan itu sama sekali."

"Kumohon tunggulah sebentar lagi!!!" Irideth membungkukkan tubuhnya semakin dalam. "Aku terus berlatih, pasti suatu saat nanti aku akan menemukan kekuatan sihirku!!"

"Tidak," sahut Raja. "Ayah sama sekali tidak melihat potensi di dalam dirimu. Kau hanya akan menjadi aib bagi keluarga Dragoneath."

"Ibu!! Ibu percaya padaku, 'kan?" Irideth mengangkat kepalanya dan memandang ibunya, tapi Sang Ibu hanya membuang wajah dengan tatapan yang terlihat sendu.

"Maaf, ibu tidak bisa berbuat apa-apa," ucap Ratu.

"Bawa dia ke tempat yang jauh dari Kerajaan Dragoneath, prajurit," perintah Raja.

"Siap!!!"

"Tu-Tunggu!! Tolong tunggu dulu!! Ini pasti salah!! Aku pasti hanya terlambat mendapatkannya saja!! Tolong dengarkan aku, Ayah!! Aku janji tidak akan mengecewakan ayah!! Ayah!!!"

Irideth kecil meronta-ronta di tengah cengkeraman erat dari lengan prajurit yang mendekap tubuh mungilnya. Wajahnya berlinang air mata. Gadis kecil tersebut berulang-ulang meneriakkan nama ibu dan ayahnya, tapi percuma saja. Bagi mereka, harga diri lebih penting dan pantas untuk dijaga daripada darah daging sendiri. Bagi keluarga bangsawan, kehilangan jabatan dan nama baik sama saja dengan kiamat. Pada hari itu juga, Irideth dibuang jauh-jauh ke hutan lebat di luar kerajaan, dengan harapan akan ada binatang buas yang memangsanya.

Matahari terbenam. Bulan pun terbit. Malam telah tiba. Irideth yang berada di tengah hutan amat ketakutan. Dia tersesat. Dia tidak tahu jalan pulang kembali ke Kerajaan Dragoneath. Kegelapan yang menyelimuti hutan serta suara burung hantu dan lolongan serigala yang sesekali terdengar membuat suasana terkesan amat horor. Ditambah lagi, malam ini tidak ada bintang yang terlihat dan bulan purnama tergantung di langit malam yang berwarna biru tua. Konon katanya, pada suasana seperti inilah makhluk-makhluk jahat akan bermunculan.

Irideth sangat ketakutan. Dia menangis sembari terus berjalan tak tentu arah. Tiba-tiba, sebuah bisikan terdengar di telinganya.

"Hei, apa kau menginginkan kekuatan untuk balas dendam?"

"Ba-Balas dendam?"

"Ya. Apa kau tidak merasa kesal dan dendam terhadap tindakan kedua orangtua busukmu itu kepadamu? Mereka membuang anak mereka begitu saja ke hutan seperti sampah, padahal anak itu adalah darah daging mereka sendiri. Mereka hanya mementingkan jabatan dan nama baik keluarga Dragoneath saja. Kemanusiaan mereka tidak ada."

"Kau marah, 'kan? Kau kesal, 'kan? Kalau begitu, jadilah satu denganku. Aku akan memberimu kekuatan. Kekuatan yang benar-benar besar untuk membalaskan dendammu. Sebagai gantinya, tubuhmu harus menjadi wadah bagi jiwaku."

Sosok seorang wanita berambut hitam panjang dengan mata berwarna merah menyala dan tubuh yang diselimuti oleh energi kegelapan muncul tepat di hadapan Irideth.

"Tapi, mereka keluargaku ...." Irideth mencoba untuk menolak secara halus. "Maaf, tapi aku tidak ingin bekerjasama dengan makhluk sepertimu."

"Kau masih menganggap tumpukan daging busuk berselimutkan jubah kebangsawanan itu keluargamu? Hahahahahah!! Kau begitu bodoh. Mereka hanya terlihat berwibawa di luar saja, tapi hati mereka sudah busuk di dalam rongga dada mereka. Kau terlalu baik, gadis kecil. Jika kau terus seperti itu, kau hanya akan terus-menerus dimanfaatkan oleh orang-orang berhati busuk."

"Hanya kebencian dan dendamlah yang bisa membuat kita menjadi lebih kuat. Tekad untuk melindungi orang lain? Kekuatan yang timbul akibat relasi dan semangat juang? Ghahahahah!!! Aku ingin muntah mendengarnya. Benar-benar konyol. Apanya yang tekad untuk melindungi orang lain? Tidak ada gunanya jika orang-orang yang kita lindungi malah menikam kita dari belakang dan tidak menghargai perjuangan serta usaha kita sama sekali."

"Hei, gadis kecil. Apa kau sama sekali tidak menyimpan dendam kepada mereka?"

"Aku ... memang memiliki dendam di dalam hatiku."

"Bukankah kau marah kepada mereka?"

"Ya. Aku marah."

"Kemarilah. Bergabunglah denganku. Biar wujud luarku seperti iblis begini, aku memiliki hati yang murni. Tidak seperti orang-orang berhati busuk itu. Aku akan membantumu untuk menghukum keluargamu yang munafik itu."

Termakan oleh hasutan Sang Wanita Iblis, Irideth pun melangkah maju dengan tatapan yang terlihat dipenuhi oleh dendam. "Baiklah. Aku bersedia menjadi wadah bagi jiwamu."

Senyum bengis tergambar di wajah si iblis. "Bagus."

Tepat setelah itu, lingkaran sihir hitam bermotif bintang Lucifer muncul dan menyelimuti seluruh tubuh Irideth, membuatnya berteriak kesakitan. Wanita iblis itu segera masuk ke dalam lingkaran sihir dan merasuki tubuh Putri Irideth, lalu lingkaran sihir tadi menghilang tanpa jejak. Dalam sekejap, fisik Irideth berubah menjadi seperti wanita muda berumur 18 tahun. Penampilannya pun sudah sama persis dengan wanita iblis tadi. Dia mengangkat kepalanya, lalu tersenyum jahat sambil terus-menerus bergumam tidak jelas.

"Balas dendam .... Balas dendam ...."

"Aku akan membalas perbuatan busuk kalian semua."

"Pasti akan kubalas ...."

-Bersambung-

[Karya ini diikutsertakan dalam Kompetisi Menulis Bertema #44: Pimpinan Pria - Takdir Cintaku. Tolong vote power stonenya ya supaya saya bisa menang ^^]